Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar umat manusia telah mengetahui bahwa Bumi itu bulat. Namun akhir-akhir ini, teori konspirasi Flat Earth atau Bumi Datar menghantui publik.
Astronom Amerika Serikat, Phil Plait yang terkenal dengan nama The Bad Astronomer, menulis sebuah artikel tentang komunitas Bumi Datar di BBC yang baru-baru ini diterbitkan.
Advertisement
Baca Juga
Phil mengklaim bahwa menanggapi klaim 'penganut' teori Bumi Datar hanya membuang waktu saja dan menggelikan.
Ada sedikitnya 3 cara jitu untuk mengetahui bahwa Bumi benar-benar berbentuk bulat, tidak datar. Berikut rangkumannya, seperti dikutip dari Pop Science, Kamis (14/2/2019).
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:Â
1. Bulan
Pada zaman Romawi Kuno, penduduk Bumi belum ada yang mengetahui bentuk asli planet yang mereka huni. Sekian lama orang-orang Yunani mencari tahu tentang wujud sebenarnya Bumi, akhirnya membuahkan hasil juga.
Mereka melakukan beberapa pengamatan mendalam yang membantu umat manusia menemukan bentuk planet kita.
Aristoteles (yang membuat cukup banyak pengamatan tentang sifat bola Bumi) memperhatikan bahwa selama gerhana Bulan, bayangan yang muncul pada satelit alami Bumi berbentuk melingkar. Setelah disadari bahwa bayangan tersebut adalah bayangan Bumi, maka sebuah petunjuk besar tentang bentuk planet ini terpecahkan.
Karena Bumi berotasi, bentuk Bumi pun tidak bulat penuh, namun agak mengembung di bagian tengah, yang mana merupakan area garis khatulistiwa.
Advertisement
2. Kapal dan Cakrawala
Jika Anda berada di sebuah pelabuhan atau sedang berjalan-jalan di pantai dan menatap ke cakrawala, Anda mungkin bisa melihat fenomena yang sangat menarik: sebuah kapal yang sedang berlayar menuju ke arah Anda.
Kapal seolah keluar dari bawah laut, memperlihatkan tiangnya terlebih dahulu, lalu badan tengahnya, dan akhirnya keseluruhan tubuh kapal. Alasan kapal muncul seolah-olah "keluar dari balik ombak" adalah karena dunia ini tidak datar, tapi bulat hampir menyerupai bola.
3. Rasi Bintang
Pengamatan ini pada awalnya dilakukan oleh Aristoteles (384-322 SM), yang menyatakan bahwa Bumi bulat bila ditelisik dari rasi bintang yang terlihat ketika bergerak menjauh dari khatulistiwa.
Setelah kembali dari perjalanan ke Mesir, Aristoteles mencatat, "Ada bintang yang terlihat di Mesir dan ... Siprus yang tidak terlihat di wilayah utara."
Fenomena ini hanya dapat dijelaskan jika manusia melihat bintang dari permukaan bundar, menurut Aristoteles, yang mengklaim bahwa bola Bumi "tidak berukuran besar, karena jika tidak, efek perubahan tempat yang begitu kecil tidak akan segera terlihat." (De caelo, 298a2-10)
Semakin jauh Anda pergi dari khatulistiwa, maka semakin jauh pula rasi bintang yang "diketahui" menuju cakrawala, untuk digantikan oleh bintang-bintang yang berbeda. Ini tidak akan terjadi jika dunia datar.
Advertisement