Liputan6.com, New Delhi - Setidaknya 40 Polisi tewas dalam serangan bom di Kashmir, India pada Kamis 14 Februari 2019. Pasukan terbunuh saat konvoi, di mana sebuah mobil penuh bahan peledak menabrak bus yang mereka tumpangi secara tiba-tiba.
Serangan bom terjadi di jalan raya Srinagar-Jammu, pada 15:15 waktu setempat. Mobil yang mengangkut sekitar 300 hingga 350kg bahan peledak itu menghantam 70 kendaraan yang membawa 2.500 anggota militer ke Lembah Kashmir.
Â
Advertisement
Baca Juga
"Sebuah mobil menyusul konvoi dan menabrak bus yang mengangkut 44 personel," kata Riyaz Masroor, seorang pejabat polisi, dikutip dari BBC News pada Jumat (15/2/2019). Masroor juga mengatakan bahwa belasan orang luka parah atas bom itu.
Kelompok militan Islam Jaish-e-Mohammad yang berbasis di Pakistan, mengatakan bertanggung jawab atas kejadian ini.
Â
Simak pula video berikut
Tuduhan terhadap Pakistan
Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh mengatakan bahwa Jaish-e-Mohammad didukung oleh Pakistan.
Namun, pemerintah Pakistan menolak keras tuduhan yang ia anggap "tanpa penyelidikan" itu. Meskipun menyayangkan tindakan pemerintah dan media India yang mencurigai tanpa bukti, otoritas Pakistan tetap mengutuk serangan dan menyatakan keprihatinan yang mendalam.
Sebagian wilayah Kashmir hingga saat ini dikuasai oleh India, dengan sisanya berada di bawah Pakistan. Meskipun demikian, Pakistan menolak bertanggung jawab atas serangan itu.
Kejadian ini mendatangkan kecaman dari Perdana Menteri India Narendra Modi.
Melalui akun Twitter pribadi, Modi mengutuk serangan yang ia katakan "pengecut". Ia juga menyampaikan duka yang mendalam dan harapan agar kondisi membaik.
Attack on CRPF personnel in Pulwama is despicable. I strongly condemn this dastardly attack. The sacrifices of our brave security personnel shall not go in vain. The entire nation stands shoulder to shoulder with the families of the brave martyrs. May the injured recover quickly.
— Narendra Modi (@narendramodi) February 14, 2019
"Serangan terhadap personel CRPF (Central Reserve Police Force) di Pulwama adalah hal yang tercela. Saya sangat mengutuk serangan pengecut ini. Pengorbanan personel keamanan yang pemberani tidak akan sia-sia. Seluruh bangsa berdiri bahu membahu dengan keluarga para martir pemberani. Semoga yang terluka pulih dengan cepat."
Advertisement