Liputan6.com, Jakarta - ISIS dilaporkan kian terkepung, wilayah kekuasaannya di Suriah diperkirakan hanya 700 meter persegi. Demikian menurut seorang komandan Pasukan Demokrat Suriah yang didukung AS mengatakan Sabtu 16 Februari 2019 waktu setempat.
Pasukan Demokratik Suriah, atau biasa disingkat menjadi SDF melancarkan serangan akhir pekan lalu untuk mengusir ISIS dari kantong terakhirnya di Suriah, di kota kecil Baghouz Al-Fawqani -- di timur negara itu.
Baca Juga
Terbatasnya wilayah kekuasaan militan itu diyakini telah memperlambat gerak mereka untuk melukai ribuan warga sipil yang ditahan oleh ISIS sebagai perisai manusia, demikian menurut Komandan Chia Kobani, kepala operasi untuk SDF, mengatakan pada konferensi pers.
Advertisement
SDF juga bertindak dengan hati-hati untuk membebaskan tahanan yang ditahan oleh ISIS, katanya, seraya menambahkan bahwa mereka telah membebaskan 10 tawanan dalam beberapa hari terakhir.
"Beberapa orang mungkin terkejut bahwa Baghouz belum direbut. Tetapi tembak menembak telah berhenti. Daerah itu berada dalam jangkauan tembakan kami. Tetapi kami bergerak dengan hati-hati karena ada ribuan warga sipil ditahan sebagai perisai manusia," kata Kobani seperti dikutip dari CNN, Senin (18/2/2019).
"Dalam beberapa hari mendatang, tak lama lagi, kami akan menyiarkan kabar baik kepada dunia, kepada semua orang di wilayah itu, orang Kurdi, orang Arab, orang Asyur, semua orang di wilayah itu, bahwa operasi militer memberangus kelompok teroris ISIS berakhir."
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Wilayah Kekuasaan ISIS Terus Menyusut
Menurut SDF, area yang sekarang tersisa di bawah kendali ISIS turun dari 1.000 meter persegi pada hari Jumat. Sebelumnya militan itu menguasai area seluas Inggris Raya dan memerintah lebih dari 10 juta orang.
Kobani mengatakan upaya SDF tidak akan berakhir dengan penghapusan kehadiran militer ISIS di lapangan.
"Kami akan pindah ke tahap selanjutnya, memerangi ISIS dan sel-selnya serta sisa-sisanya di daerah itu untuk mengamankan keamanan wilayah dan kehidupan orang-orang," katanya.
Kobani tidak memberikan rincian tentang berapa banyak militan dan warga sipil yang diyakini masih berada di kota Baghouz Al-Fawqani.
Sebelum serangan terakhir dimulai, para pejabat SDF memperkirakan bahwa 1.500 warga sipil dan 500 militan ISIS , tetapi ketika serangan itu terjadi diperkirakan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.
Para militan termasuk beberapa personel yang paling tangguh dalam pertempuran, kejam dan berpengalaman yang tersisa di ISIS. Beberapa dari mereka yang digunakan sebagai perisai manusia adalah istri dan anak-anak dari militan tersebut.
Sementara itu, Amerika Serikat terus menghadapi kritik atas rencananya untuk menarik pasukan AS keluar dari Suriah, sebuah langkah yang mengejutkan sekutu ketika diumumkan pada bulan Desember oleh Presiden Donald Trump.
Advertisement