Sukses

Inikah 6 Pertanda Bahwa Alien Benar-Benar Ada di Luar Galaksi Bimasakti?

Dengan begitu banyaknya bintang di angkasa luar, para ilmuwan berpendapat bahwa Bumi bukanlah satu-satunya planet yang dihuni makhluk hidup.

Liputan6.com, California - Pernahkah Anda menonton film "The Day the Earth Stood Still" yang dirilis pada 2008 lalu? Ini adalah film layar lebar yang di-remake dari film fiksi ilmiah dengan judul sama yang pernah diproduksi pada tahun 1951 --saat itu msih berwarna hitam-putih.

Dalam tayangan terbarunya, film itu menceritakan tentang alien bernama Klaatu, diperankan oleh Keanu Reeves, yang mengunjungi Bumi untuk menyelamatkan umat manusia dari diri mereka sendiri.

"Kisah ini adalah karya fiksi ilmiah, dengan penekanan pada fiksi," kata Seth Shostak, seorang astronom senior di SETI Institute dan penasihat teknis film tersebut, sebagaimana dikutip dari NBC News, Rabu (20/2/2019).

Misalnya, untuk dapat mendeteksi penumpukan karbon dioksida berbahaya di atmosfer Bumi dan menyelamatkan orang-orang dari pemanasan global, alien --yang dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya-- harus berada tidak lebih dari 50 tahun cahaya jauhnya.

"Aku ragu ada alien yang hidup di dekat Bumi," aku Shostak. "Dan bahkan jika ada, mereka mungkin tidak peduli dengan masalah kita."

Selain keakuratan ilmiah, Shostak mengatakan film "The Day the Earth Stood Still" dapat mendorong generasi baru untuk menyukai ilmu antariksa, seperti halnya edisi lawas film tersebut yang didedikasikan untuk pencarian alien.

Lantas, apakah makhluk angkasa luar tersebut benar-benar ada di antara galaksi Bimasakti yang dihuni manusia? Adakah penandanya? Berikut 6 tanda-tanda soal keberadaan alien, menurut teori yang dikemukakan oleh Shostak.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 7 halaman

1. Banyak Bintang Bertaburan di Angkasa

Shostak mencatat bahwa tidak ada bukti langsung yang menunjukkan adanya kehidupan di luar Bumi, tetapi alam semesta adalah rumah bagi banyak bintang.

Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian selama dekade terakhir, mungkin setidaknya 50 persen dari bintang-bintang yang bertaburan di angkasa luar itu merupakan planet.

Shostak memperkirakan ada 1 triliun planet di Bimasakti. "Tentunya, beberapa dari benda langit tersebut telah menjalani apa yang telah dialami Bumi dan mengembangkan kehidupan, dan akhirnya memiliki apa yang kita sebut sebagai kehidupan mahluk hidup," katanya.

"Jika kita adalah satu-satunya makhluk cerdas di galaksi, atau dalam hal ini di alam semesta, maka kita benar-benar sebuah keajaiban," ungkapnya lagi. 

3 dari 7 halaman

2. Air yang Berlimpah di Tata Surya

Air adalah unsur utama kehidupan di Bumi dan rupanya, air yang cair cukup umum ditemukan di tata surya kita. Sebagai contoh, bukti yang kian membuktikan bahwa pernah ada kehidupan di sebuah planet yakni ditemukannya benda cair yang mengalir di bawah permukaan Mars.

Europa, bulannya Jupiter, tampaknya memiliki lautan cair. Demikian juga bulan-bulan Yovian, Callisto dan Ganymede. Pun demikian dengan bulannya Saturnus, Titan dan Enceladus, yang bila diperlihatkan dari Bumi tampak sedikit berair.

Bahkan Venus mungkin mempunyai sedikit zat cair di atmosfernya. "Di sana, Anda sudah memiliki tujuh dunia lain yang mungkin memiliki benda cair. Jadi, itu adalah berita yang menggembirakan," papar Shostak.

4 dari 7 halaman

3. Kehidupan Berevolusi dengan Cepat di Bumi

Para ilmuwan memperkirakan bahwa planet Bumi berusia sekitar 4,5 miliar tahun. Bukti awal kehidupan berasal dari bakteri berusia 3,4 miliar tahun, yang disebut stromatolit di Australia.

Karena bakteri, secara biologis, bersifat kompleks, maka para ilmuwan berpikir mereka muncul dari bentuk kehidupan yang mendapat pijakan di Bumi lebih awal.

"Bukan sangat mustahil ada evolusi kehidupan, karena ini terjadi sangat cepat," Shostak menjelaskan. 

5 dari 7 halaman

4. Kehidupan Tumbuh Subur di Lingkungan yang Ekstrem

Hampir di seluruh tempat yang ada di Bumi, para ilmuwan dapat menemukan kehidupan, entah itu di kedalaman lautan yang dingin dan gelap, di ventilasi hidrotermal berbentuk pipa panas, terkubur di bawah es Antartika, atau di Gurun Atacama Amerika Selatan yang kering.

"Kehidupan dapat beradaptasi dengan kondisi yang sangat sulit dan, tentu saja, sebagian besar alam semesta akan dipenuhi dengan habitat yang sulit," Shostak menyampaikan.

Sebagai contoh, Mars adalah planet dengan kondisi yang keras, tetapi beberapa mikroba yang ditemukan di Bumi, terbukti dapat bertahan hidup di bawah permukaan Planet Merah --temuan-temuan ini kemudian disebut sebagai ekstrofil.

6 dari 7 halaman

5. Alien Mungkin Melakukan Kontak dari Jarak Jauh

Shostak dan rekan-rekannya di SETI Institute sering memanfaatkan beberapa teleskop radio terbesar di dunia untuk menampung bintang-bintang yang jauh, demi mendapatkan sinyal komunikasi alien.

Meskipun pencarian mereka telah 'menyalakan' sejumlah alarm, namun sinyal-sinyal ini telah diberhentikan karena adanya gangguan yang disebabkan oleh ulah manusia, seperti kebisingan dari satelit yang lewat. Kendati demikian, kontak dengan makhluk asing tetap sulit dipahami.

Sementara itu, sebuah sinyal misterius terdeteksi pada 15 Agustus 1977, selama pencarian dengan Big Ear Observatory di Ohio State University. Ini menarik minat para ahli karena belum pernah dijelaskan sebelumnya.

"Itu cukup mengesankan, karena sinyal radio tersebut seperti menuliskan kata 'Wow!'," tutur Shostak. Namun, percobaan lanjutan untuk mendeteksinya kembali gagal.

"Anda bisa menyimpulkan bahwa gelombang radio itu adalah alien yang sedang jalan-jalan di dekat Bumi dan kemudian pergi," ucap Shostak. "Tapi ilmu pengetahuan tidak mengatakan bahwa sinyal tersebut datang dari makhluk terestrial."

7 dari 7 halaman

6. Pengakuan Orang yang Konon Pernah Melihat Langsung Alien

Sekitar setengah dari orang-orang di Amerika Serikat percaya bahwa alien telah mengunjungi kita di Bumi. Untuk mendukung klaim mereka, para saksi telah memberikan foto-foto piring terbang dan puing-puing dari pendaratan pesawat alien yang gagal mencapai tanah.

Namun, tidak ada bukti yang meyakinkan Shostak. Ia juga tidak menerima teori bahwa pemerintah dunia terkoordinasi dan cukup efisien untuk secara kolektif menyimpan apa yang akan menjadi rahasia terbesar dunia.

"Sulit bagiku untuk percaya," tegasnya. Namun keraguan semacam ini tidak banyak menghentikan gelombang kedatangan wisatawan ke tempat-tempat seperti Roswell, N.M., tempat yang diduga menjadi lokasi kecelakaan UFO yang terjadi pada lebih dari 60 tahun lalu.

Alien palsu di museum ini adalah objek wisata yang sering difoto.