Sukses

KTT Trump dan Jong-un di Vietnam Tak Akan Bahas Penarikan Pasukan dari Korsel

Trump menegaskan bahwa pertemuannya dengan Jong-un yang akan berlangsung di Vietnam tidak akan membahas penarikan pasukan AS dari Korea Selatan.

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Jumat, 22 Februari 2019 bahwa KTT di Vietnam antara dirinya dengan Presiden Korea Utara Kim Jong-un, tidak akan membahas penarikan pasukan AS dari Korea Selatan.

Ia menambahkan bahwa pembahasan terkait Korea Selatan sama sekali tidak ada dalam agenda seting pertemuan yang akan diadakan pada 27-28 Februari 2019.

Menurut presiden nyentrik itu, pembicaraan akan berfokus mendesak Korea Utara untuk menghentikan program senjata nuklirnya, sebagaimana dikutip dari laman VOA Indonesia pada Sabtu (23/2/2019).

Trump mengemukakan keterangan ini dalam sidang perundingan perdagangan dengan China di Gedung Putih.

Beberapa pejabat senior pemerintahan Trump mengatakan pada Kamis, kedua pihak tidak akan membicarakan penarikan pasukan Amerika dari Korea Selatan melainkan akan fokus mencari pengertian bersama apa yang dimaksud dengan 'denuklirisasi' dalam pembicaraan di Vietnam nanti.

Sebagaimana yang diketahui bahwa dewasa ini terdapat sekitar 28.500 pasukan Amerika di Korea Selatan. Hal itu dilakukan untuk menangkal serangan regional yang dapat datang secara tiba-tiba dari tetangganya, Korea Utara.

 

Simak pula video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Temui Donald Trump di Vietnam, Kim Jong-un Menumpang Kereta 2,5 Hari

Sementara itu, sejumlah laporan mengatakan bahwa Presiden Korea Utara Kim Jong-un akan pergi ke Vietnam menemui Presiden AS Donald Trump dengan menaiki kereta api. Jika prediksi tersebut benar, ia akan menempuh perjalanan 3.000 kilometer ke Hanoi dengan durasi dua setengah hari.

"Itu akan membutuhkan waktu kurang dari 24 jam dari Pyongyang ke Beijing, dan kemudian dari Beijing ke Hanoi sekitar dua hari," kata Mark Smith, pengelola situs web perjalanan kereta, dikutip dari BBC News pada Kamis (21/2/2019).

Hal itu dengan mempertimbangkan kecepatan kereta yang berkisar 160 kilometer per jam.

Prediksi tersebut pertama kali mengemuka dari media Jepang dan Korea Selatan, mengutip dari berbagai sumber yang memberikan keterangan. Mereka mengatakan bahwa kemungkinan Jong-un pergi menaiki kereta bercat hijau dan kuning, dengan melintasi perbatasan Dandong ke China, kemudian berakhir di Vietnam.

Menurut Smith, Kim Jong-un akan berhenti terlebih dahulu di Stasiun Gia Lam.

"Itu adalah stasiun yang memiliki trek standar," kata Smith, menjelaskan bahwa rute itu merupakan satu-satunya yang mungkin.