Liputan6.com, Jakarta - Publik Indonesia dihebohkan dengan beredarnya sebuah video seorang gadis, mengaku bernama Fela dan hendak menjual keperawanan di sebuah situs bernama Cinderella Escorts.
Yang membuat kaget, wanita itu menjelaskan bahwa ia berasal dari Indonesia. Dalam video singkat berisi perkenalan itu, Fela menjelaskan beberapa hal tentang dirinya dalam bahasa Inggris.
"Hai, nama saya Fela. Saya berasal dari Indonesia dan berusia 21 tahun. Saya ingin menjual keperawanan saya di situs Cinderella Escorts," ujar gadis berambut panjang yang menggunakan kawat gigi (behel) dalam bahasa Inggris.
Advertisement
Baca Juga
Dalam video itu pula Fela menjelaskan alasan dirinya nekad menjual keperawanannya itu. Masalah ekonomi adalah alasan terbesarnya.
Disebut dalam situs Cinderella Escorts bahwa seorang politisi asal Jepang memenangkan lelang itu. Keperawanan Fela disebut telah laku 1,2 juta Euro atau setara Rp 19 miliar.
Cinderella Escorts memang dikenal sebagai situs kencan yang menjual banyak gadis. Fela bukan wanita satu-satunya, ada sejumlah kasus serupa yang terjadi.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, Senin (25/2/2019), berikut 5 kasus nekat jual keperawanan di situs kencan:
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Demi Jadi Dokter, Wanita Ini Jual Keperawanan
Seorang mahasiswi cantik ini nekat menjual keperawanannya di dunia maya, melalui laman perusahaan jasa 'escort' di Eropa.
Ariana, wanita cantik yang berasal dari Rusia itu mengaku memerlukan uang untuk biaya kuliah.
Walaupun sebenarnya ada cara-cara lain untuk mencari uang, Ariana sudah menetapkan hati untuk menjual keperawanannya, sebagai cara tercepat dan termudah untuk menggalang dana.
Dikutip dari News.com.au, ia mengaku terpaksa. "Banyak mahasiswa yang memiliki masalah saat berkuliah. Orang harus bekerja supaya bisa membayar pendidikan," kata dia.
"Aku ingin pindah ke negara lain untuk meneruskan kuliah kedokteran. Universitas mahal sekali. Biaya tempat tinggal juga tinggi."
"Aku membayangkan sulitnya tinggal di negara lain, karenanya aku ingin tuntas dengan beban keuangan supaya bisa fokus pada kuliah kedokteran."
Ariana mengatakan bahwa orangtuanya tidak mengetahui caranya meraih pendanaan dan menambahkan bahwa ia tidak sungkan menjelaskan kepada mereka sekiranya ketahuan.
Menurut mopo24.de, lelang dimulai pada angka 150 ribu euro atau Rp 2,2 miliar.
Ternyata, Ariana tidak sendirian dalam melakukan lelang. Sahabatnya yang bernama Lolita juga melelang keperawanannya. Harga buka lelang juga 150 ribu euro.
Advertisement
2. Butuh Modal Bisnis, Mahasiswi Lelang Keperawanan
Seorang mahasiswi asal London, Inggris yang kala itu berusia 26 tahun membuka penawaran tak biasa. Demi mendapatkan uang dalam jumlah besar, gadis tersebut nekat menjual keperawanannya.
Dilansir dari laman Daily Mail, wanita tersebut diketahui bernama Jasmine. Ia sengaja mendaftarkan namanya ke dalam situs Cinderella Escort yang bermarkas di Jerman.
Cinderella Escort sendiri adalah situs lelang perawan. Ada banyak perempuan yang tertera dalam daftar, lengkap beserta foto.
Penawaran yang diminta oleh Jasmine terbilang fantastis. Ia menjual keperawannya dengan harga 90 ribu pound sterling atau setara dengan Rp 1,6 miliar. Bahkan, ia berharap ada seseorang yang dapat memberi harga lebih.
Ingin membuka bisnis baru dan membutuhkan modal adalah salah satu alasan utama Jasmine nekat melelang dirinya. Ia pun mengklaim, bahwa kedua orangtuanya setuju dengan upaya yang ia lakukan.
Orangtua Jasmine mengatakan, melelang keperawanan adalah ide yang bagus dari pada menunggu orang yang tepat untuk dijadikan pasangan hidup.
"Saya benar-benar menghormati pemikiran banyak orang, yaitu melepas keperawanan setelah menikah. Tetapi saya rasa usia 26 tahun adalah waktu yang tepat. Saya sudah terlalu lama menunggu dan ingin memilih jalan sendiri," ujar Jasmine.
Jan Zakobielski, pendiri dari situs Cinderella Escort memulai bisnisnya di Dortmund, Jerman. Pria berusia 27 tahun itu menyamakan wanita perawan seperti minuman anggur mahal dan mobil mewah.
Situs Cinderella Escort mengklaim keperawanan yang mereka lelang sudah dapat dibuktikan dengan sertifikat dokter.
Â
3. Lelang Keperawanan untuk Donasi
Demi menolong sesama serta membangun rumah untuk keluarga miskin, seorang mahasiswa Brasil menempuh jalan yang ekstrem dan membuat orang geleng-geleng kepala yaitu melelang keperawanannya.
Catarina Migliorini menolak disebut pelacur dan menegaskan bahwa dia masih percaya cinta. Ia mengaku, melihat kesempatan melelang keperawanannya itu untuk membuat hal yang baik pada dunia, juga untuk dirinya.
"Jika kau melakukannya hanya sekali seumur hidup, itu artinya bukan PSK. Seperti halnya jika seseorang menghasilkan foto luar biasa sekali dalam hidupnya, bukan berarti ia seorang fotografer." kata Catarina.
Keputusan mahasiswa pendidikan jasmani itu menuai kontroversi saat ia mengizinkan tim kru Australia mengikutinya setiap saat, dalam pembuatan film dokumenter bertajuk, "Virgin Wanted".
Proses lelang telah berakhir di angka US$780 ribu atau sekitar Rp 7,49 miliar. Pemenangnya adalah seorang pria Jepang bernama Natsu.
Ia bersaing ketat dengan dua pria asal AS, Jack Miller dan Jack Right, serta pria India bernama Rudra Chatterjae. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam demi bisa berkencan semalam suntuk dengan perempuan itu.
Keputusan pemudi yang pada saat itu berusia 20 tahun memang dinilai cukup berani.
Â
Advertisement
4. Menjual Keperawanan 'Atas Nama Cinta'
Sebuah rumah bordil legal di Nevada didatangi oleh seorang gadis. Katherine Stone namanya, ia mengatakan kepada sang pemilik tempat pelayanan seks itu bahwa dia ingin bekerja untuknya. Tapi, bukan berhubungan seksual.
Seperti dikutip dari CNN, Katherine yang bercita-cita ingin menjadi seorang pengacara itu berencana menjual sesuatu yang perempuan lain di rumah bordil itu tak bisa suguhkan yaitu keperawanannya.
Keputusan perempuan 20 tahun itu untuk menjual keperawanan menjadi pro-kontra di mata beberapa kelompok orang. Terutama mereka yang menganggap bahwa 'kesucian' itu hanya bisa diberikan atas nama cinta.
Namun bagi Katherine, itu lah yang kini tengah ia lakukan, 'memberikan keperawanannya atas nama cinta'.
Pada 2014 Katherine dan keluarganya hampir menjadi tunawisma ketika rumahnya yang berada di kawasan Seattle, Washington, ludes dilahap si jago merah.
Tanpa memiliki asuransi bangunan, Katherine bersama dengan keluarganya terpaksa tetap menghuni rumah hangus mereka.
Hingga pada suatu hari Katherine menemukan sebuah artikel menarik mengenai prostitusi legal dari halaman utama media sosial Facebook-nya.
Setelah membaca dan mempelajari tempat tersebut, perempuan yang kala itu terpaksa menghuni rumah kosong tersebut akhirnya memutuskan untuk menghubungi salah satu rumah bordil di wilayahnya dan menjual keperawanannya.
Â
5. Transgender Jual Keperawanan Demi Operasi
Lelang keperawanan ternyata juga dilakukan oleh seorang wanita transgender. Seorang transgender bernama Lila Rose membuka penawaran langka. Ia berjanji akan memberikan keperawanannya kepada siapa saja. Asal orang tersebut bersedia membiayai operasi ganti kelamin sebesar Rp 266 juta.
Dikutip dari laman News.com.au, wanita transgender yang berprofesi sebagai vlogger tersebut berasal dari Shepherd's Bush di London Barat.
Selama satu tahun terakhir, ia telah melakukan beberapa perubahan fisik dan melakukan suntik hormon.
Bagian payudara Lila pun sudah membesar layaknya wanita pada umumnya. Ukuran branya pun sudah mencapai 34C. Tetapi ukuran tersebut belum memuaskan hatinya.
Lila menginginkan ukuran yang lebih besar. Ia belum secara gamblang menyebut ukuran yang sesuai. Tetapi, biaya operasi yang telah ia ajukan tersebut sudah cukup untuk menambah ukuran payudaranya.
Selain menambah volume payudara, ada satu bagian yang tak luput dari pandangan Lila yaitu bokongnya. Ia ingin pantatnya lebih besar.
"Keputusan ini sudah saya pikir secara matang-matang. Setelah menjalani operasi, saya akan memberikan keperawanan saya kepada pemberi dana," ujar Lila yang kini berusia 25 tahun.
"Saya akan menjadi wanita baru dan tentunya terlihat lebih segar. Sistemnya sederhana, penawar tinggi akan menerima hadiahnya," tambahnya.
Sejak kecil, Lila sangat ingin menjadi perempuan. Kegundah-gulanaannya kian dirasa setelah mengalami tekanan dalam keluarga. Jiwanya seperti terperangkap dalam tubuh yang salah. Terlebih ia harus bersikap baik karena tumbuh besar dalam keluarga yang taat beribadah.
Setelah pindah dari Paris ke London, barulah ia berani mengenakan pakaian seperti wanita. Belajar mengenakan make-up dan pergi ke salon layaknya wanita pada umumnya.
Kariernya sebagai sosok yang terkenal dimulai saat ia mulai membuat tutorial make up di sosial media miliknya.
Kini, Lila tinggal menunggu operasi pergantian alat kelamin yang selama ini ia dambakan.
Advertisement