Sukses

Donald Trump Sebut Tanpa Nuklir Korea Utara Bisa jadi Negara Hebat

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Korea Utara bisa jadi negara hebat jika menghapus semua proyek senjata nuklir.

Liputan6.com, Washington DC - Belum lama ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Korea Utara dapat menjadi salah satu "kekuatan ekonomi dunia" jika melepaskan senjata nuklirnya.

Dalam sebuah twit, Trump mengatakan bahwa Pyongyang memiliki "potensi pertumbuhan yang lebih cepat daripada yang lain", demikian sebagaimana dikutip dari BBC pada Selasa (26/2/2019).

Komentar itu muncul beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan Korea Utara tetap menjadi ancaman nuklir.

Pernyataan Trump itu disampaikan menjelang kepergiannya ke Vietnam, di mana dipandang sebagai upaya untuk mengolah harapan baru tentang hubungan AS-Korea Utara.

Donald Trump akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk kedua kalinya pada 27-28 Februari di Hanoi, Vietnam.

"Kami berdua mengharapkan kelanjutan dari kemajuan yang dibuat pada pertemuan puncak pertama di Singapura," kata Trump, merujuk pada pertemuan penting antara kedua pemimpin, Juni lalu.

Berbicara di agenda Governor Ball --jamuan makan malam untuk para gubernur negara bagian AS-- pada Minggu malam, Trump juga mengatakan dia telah mengembangkan "hubungan yang sangat sangat baik" dengan Kim.

Donald Trump menegaskan bahwa pihaknya "tidak terburu-buru" untuk mendesak denuklirisasi Korea Utara.

"Saya tidak ingin terburu-buru. Saya hanya tidak ingin pengujian (senjata nuklir). Selama tidak ada pengujian, kami senang," katanya.

Sementara itu, KTT Singapura dinilai bersejarah karena merupakan pertemuan pertama antara presiden AS yang berkuasa seorang pemimpin Korea Utara. Namun, kesepakatan yang ditandatangani keduanya tidak begitu jelas detailnya.

Sejak itu, hanya sedikit yang telah dilakukan masing-masing pihak, di mana memiliki perspesi berbeda dalam mengatasi krisis nuklir di Semenanjung Korea.

 

Simak video pilihan berikut: 

2 dari 2 halaman

Berbeda Suara dengan Menlu AS

Di lain pihak, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dikabarkan sempat meremehkan apa yang bisa dicapai di KTT Hanoi.

Pada Minggu 24 Februari, dia mengatakan kepada stasiun televisi Fox News: "Kami mungkin tidak mendapatkan segalanya pekan ini, (tapi) kami berharap akan membuat langkah besar di sepanjang pertemuan."

Setelah KTT Singapura tahun lalu, Trump mentwit bahwa "semua orang sekarang bisa merasa jauh lebih aman saat saya menjabat. Tidak ada lagi ancaman nuklir dari Korea Utara".

Sementara itu, Korea Utara telah lama bersikukuh tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya, kecuali AS memindahkan pasukannya dari Korea Selatan.

Â