Liputan6.com, Nashville - Tidak sembarang orang memiliki kemampuan yang mumpuni untuk membangun reaktor nuklir. Baru-baru ini, publik internasional dikejutkan oleh anak laki-laki bernama Jackson Oswalt (12) yang melakukannya di dalam kamar.
Pencapaian besar Oswalt bermula saat ia mengatakan tak ingin membuang waktu luang hanya untuk bermain game. Saat itu ia tertarik dengan nuklir, dan mulai menjelajah artikel di internet yang membahas hal tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Jadikan Kamar sebagai Laboratorium
Kamar tidur tua di rumahnya yang terletak di Memphis, Tennessee Amerika Serikat (AS), telah diubah menjadi laboraturium nuklir. Di ruangan tersebut terdapat peralatan untuk memanaskan gas deuterium dengan tegangan 50.000 volt listrik, seharga US$ 10.000 (sekira Rp 139.980.000).
Ia memulai proyeknya dengan membangun mesin baja yang terdiri atas vakuum, pompa, dan ruang khusus yang mampu menghancurkan atom bersama-sama, melalui kekuatan di pusat pemanas. Alat tersebut mengeluarkan semburan energi fusi. Proses ini secara ilmiah sebanding dengan cara matahari dan bintang-bintang lainnya membangun tenaga.
Anak laki-laki itu mengaku mendapatkan peralatan dengan membeli melalui situs jual-beli online di internet. Adapun uang didapatkan berkat dukungan finansial orangtuanya.
“Saya mengumpulkan daftar bagian yang saya butuhkan. Saya mendapatkan bahan-bahan itu dari eBay dan sering kali saya mendapatkan tidak persis seperti yang saya butuhkan. Jadi, saya harus memodifikasinya untuk dapat melanjutkan proyek saya," kata Oswalt, dikutip dari laman The Times pada Selasa (26/2/2019).
Oswalt mengaku mengandalkan percobaan (trial and error) untuk membangun reaktor nuklir. Hal itu dikarenakan tidak ada buku petunjuk yang secara rinci mengarakhan pembuatan dari step awal hingga akhir. Ia juga bergabung dengan forum daring yang berisi fisikawan amatir.
Oswalt juga sempat bertemu dengan Taylor Wilson, seorang yang bergelut di bidang fisika nuklir dan sempat dinobatkan sebagai orang termuda pembuat reaktor nuklir pada usia 14 tahun. Sejak saat itu, Oswalt terinspirasi dan ingin memecahkan rekor baru.
Jackson Oswalt describes his nuclear fusion device https://t.co/GZJDrzmfg0
— Commercial Appeal (@memphisnews) January 26, 2019
Saat ini, Oswalt telah diakui sebagai bagian dari Open Source Fursor Research Consortium -sebuah kelompok penyuka hobi terkait pembuatan fusi nuklir. Ia juga dinyatakan sebagai pembuat reaktor temuda pada usia ke-12, beberapa hari sebelum ia berulang tahun.
Â
Simak pula video pilihan berikut:
Tanggapan Ayah Jackson Oswalt
Berbeda dari orangtua kebanyakan yang membatasi ketat keinginan anak, ayah Jackson Oswalt, Chris Oswalt mendukung anaknya. Ia memberikan bantuan finansial untuk proyek besar putranya.
Meskipun demikian, Chris mengaku tidak cukup paham dengan apa yang tengah dikerjakan Jackson Oswalt.
Sang ayah bahkan harus berkonsultasi dengan para ahli terkait bahaya yang berpotensi datang dari pembangunan reaktor nuklir. Ia khawatir apabila buah hatinya terkena radiasi tingkat tinggi atau tersengat listrik 50.000 volt yang digunakan untuk memanaskan plasma reaktor fusi.
Meskipun demikian, Chris selalu memantau anaknya, memastikan segala sesuatu berjalan dengan baik.
Di luar kekhawatiran itu, Chris mengaku sangat kagum dengan apa yang dilakukan putranya.
"Menjadi orangtua dari anak yang tergerak selama 12 bulan (untuk mengerjakan projeknya), benar-benar mengesankan. Maksud saya itu adalah penggilingan sehari-hari, Setiap hari belajar sesuatu yang berbeda, setiap hari gagal; dan (saya) mengawasinya mengerjakan semua itu," katanya, sebagaimana dikutip dari Fox News pada Selasa (26/2/2019).
Sang ayah lebih bangga ketika mengetahui bahwa reaktor nuklir Jackson Oswalt telah diverifikasi oleh Richard Hull (72) seorang pensiunan insinyur elektronik. Hull mengatakan sang anak benar-benar menjadi orang termuda yang mebangun reaktor dan mencapai fusi.
Advertisement