Liputan6.com, Washington DC - Pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah mengadakan sayembara bagi siapapun yang memiliki informasi terkait keberadaan Hamza bin Laden (30). Hamza adalah putra dari Osama bin Laden, pemimpin kelompok militan Al Qaeda.
AS telah menyiapkan uang senilai US$ 1 juta (sekira Rp 14,1 miliar) sebagai hadiah untuk pemberi informasi, serta jaminan kerahasiaan identitas.
Saat ini, Hamza adalah pemimpin kunci kelompok al-Qaeda pasca-dibunuhnya Osama bin Laden pada 2011 oleh pasukan khusus AS. "Hukuman" tersebut diberikan setelah diketahui bahwa ia bertanggung jawab terhadap serangan 11 September (disebut pula peristiwa 9/11) 2001. Serangan itu menargetkan menara World Trade Center di New York, dengan 3.000 orang dinyatakan tewas sebagai korban.
Advertisement
Dalam sebuah poster yang diunggah pada laman Twitter Rewards for Justice, AS mengatakan bahwa Hamza telah menyebarkan propaganda dalam bentuk suara dan video di internet, sebagaimana dikutip dari BBC News pada Jumat (1/3/2019).
WANTED. Up to $1 million for information on Hamza bin Laden, an emerging al-Qa'ida leader. Hamza is son of Usama bin Laden and has threatened attacks against the United States and allies. Relocation possible. Submit a tip, get paid. https://t.co/LtBVhsrwTc #RFJ pic.twitter.com/gmx5hkoSzQ
— Rewards for Justice (@Rewards4Justice) February 28, 2019
Dalam pesan tersebut ia memerintahkan para pengikut untuk melancarkan serangan terhadap AS serta negara sekutu di Barat. Atas tindakan yang mengancam keamanan banyak negara, AS menyebut Hamza sebagai teroris global sejak dua tahun lalu.
Â
Simak pula video pilihan berikut:
Â
Prediksi Keberadaan Hamza
Sejumlah pihak telah memberikan perkiraan tempat tinggal Hamza bin Laden saat ini.
Menurut Asisten Sekretaris untuk keamanan Diplomatik AS, Michael Evanoff, saat ini Hamza diprediksi tengah berada di perbatasan Afghanistan-Pakistan.
"Kami percaya dia kemungkinan berada di perbatasan Afghanistan-Pakistan dan dia akan menyeberang ke Iran. Namun dia dapat berada di mana saja, asia selatan atau tengah," kata Evanoff.
Selain itu, Iran juga berpotensi menjadi tempat tinggal Hamza. Mengingat, ia dipercaya telah menghabiskan cukup banyak waktu bersama ibunya di sana, termasuk melangsungkan pernikahannya dengan putri Mohammed Atta --pembajak salah satu dari empat pesawat komersil yang digunakan pada serangan 9/11 2001.
Sedangkan sumber lain mengatakan bahwa Hamza dapat pula tengah hidup di Suriah.
Keberadaan Hamza bin Laden pertama terungkap pascaditemukan surat dari Osama bin Laden di Kota Abbottabad, tempat ia dieksekusi. Surat itu ditujukan untuk putra kesayangannya bernama "Hamza". Osama ingin sang penerima surat menggantikan dirinya sebagai pemimpin al-Qaeda.
Advertisement