Sukses

Ini yang Terjadi Jika Sebuah Anggur Dipanaskan Dalam Microwave

Apa yang terjadi jika Anda memanaskan sebuah anggur yang dibelah di dalam microwave?

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda meletakkan potongan anggur ke dalam microwave dan memanaskannya, maka sesuatu yang luar biasa akan terjadi. Buah kecil itu akan memuntahkan semburan kecil bercahaya, seperti api, yang dinamakan plasma.

Para ilmuwan kini telah mengungkap misteri mengapa anggur menyala dengan cara seperti ini. Hal tersebut dikarenakan suhu microwave menciptakan "hotspot" elektromagnetisme.

Para ahli mula-mula mencoba untuk membelah anggur menjadi dua bagian, kemudian meletakkan ke dalam microwave. Ketika dipanaskan, dalam suhu berapa pun, plasma mulai mencuat dari daging buah seperti air mancur. Zat ini sebenarnya berisi gas yang penuh dengan ion.

Untuk sampai ke dasar mekanika, Pablo Bianucci, seorang professor asosiasi di Departemen Fisika di Concordia University di Montreal, baru-baru ini mencoba untuk memfilmkan berbagai macam anggur, hidrogel, dan telur puyuh yang diisi air menggunakan kamera berkecepatan tinggi, dengan menangkap 1.000 bingkai per detik.

Para peneliti menggunakan microwave yang biasa digunakan di banyak dapur rumah tangga, dengan turntable yang dinonaktifkan. Microwave lantas disetel pada 2,4 gigahertz.

Selain itu, mereka juga memodifikasi microwave, sehingga mereka dapat menangkap pencitraan termal menggunakan pintu khusus yang transparan, dengan panjang gelombang yang terlihat oleh kamera termal.

Hasil menunjukkan bahwa ukuran dan komposisi anggur dalam microwave --terutama jumlah air yang dikandungnya-- menentukan kemampuan buah mungil ini untuk menyala.

Ukuran dan kadar air mempengaruhi bagaimana anggur --atau bola kecil hidrogel, beri, tomat, atau zaitun-- berinteraksi dengan radiasi microwave.

"Anggur memiliki komposisi yang tepat (banyak air) dan ukuran yang pas, sehingga panjang gelombang tunggal dari radiasi microwave bisa menyesuaikan seluruh badan anggur, yang berarti anggur dapat menjebak radiasi microwave," jelas Bianucci.

Ketika dua anggur yang terbelah dan masih setengah menyatu dibombardir dengan radiasi, microwave yang terperangkap di jaringan kedua potongan ini dapat menggunakan kulit sebagai media penghubung, "melompat" dari satu belahan anggur ke belahan lainnya.

"Ini menghasilkan 'hotspot' dengan medan elektromagnetik yang jauh lebih kuat di dalam anggur," Bianucci memaparkan. "Bidang yang sangat kuat dan menghasilkan plasma."

Sebelum eksperimen dilakukan, para ilmuwan memprediksi bahwa anggur yang dipanaskan dalam microwave menghasilkan plasma melalui konduktivitas permukaan kulitnya yang kaya akan ion.

Elemen ini menghubungkan anggur yang setengah terbelah dan mentransmisikan arus listrik untuk kemudian menghasilkan plasma.

Sementara itu, Aaron Slepkov, seorang profesor di Departemen Fisika dan Astronomi di Trent University di Ontario, Kanada, mengemukakan bahwa benda iradiasi mampu menghasilkan plasma meski kondisi objek itu utuh dan tidak ada "jembatan" kulit --selama ada kontak fisik antara kedua bagian.

Bahkan, seluruh anggur akan menghasilkan plasma sekitar 60 persen dalam satu waktu. Temuan ini telah dipublikasikan secara daring pada 18 Februari 2019 di jurnal Proceedings of National Academy of Sciences.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Hasil Panen Anggur Senilai Rp 136 Juta Raib Dicuri Saat Siang Bolong

Sementara itu dalam kasus lain terkait anggur, kepolisian di kota Hassloch yang terletak di sebelah selatan Jerman mendapat laporan pada Senin, 2 Oktober, bahwa sekawanan maling telah mencuri seluruh buah tersebut di sebuah perkebunan pada saat hari masih terang.

Anggur yang dicuri adalah buah untuk pembuatan anggur putih jenis Riesling, yang bernilai 8000 Euro atau setara dengan Rp 136 juta.

"Pelaku yang tak dikenal menggunakan mesin panen profesional di seluruh lahan pertanian anggur tersebut," demikian laporan pihak kepolisian seperti dikutip dari Deutsche Welle, Sabtu 6 Oktober 2018.

Pencurian terjadi pada hari Rabu, antara pukul 16.00 hingga 18.00 waktu setempat. Para pelaku membawa kabur anggur hasil curian seberat 1600 kg ke desa bernama Deisdesheim, di sebelah utara Hassloch.

Deidesheim terletak di negara bagian Rheinland-Pfalz. Meski lokasinya sangat kecil, namun tempat ini adalah rumah bagi 6 dari 13 daerah penghasil anggur di Jerman.

Area tersebut dikenal luas sebagai penghasil anggur mahal berjenis Riesling, dan juga rumah bagi grup Schloos Wachenheim --perusahaan terkemuka yang memproduksi minuman anggur berjenis sparkling wine.

Sedangkan sekitar 13.000 produsen anggur di area itu memasok 90% ekspor anggur dari Jerman.