Liputan6.com, Dhaka - Pemerintah Bangladesh berencana merelokasi setidaknya 100.000 orang pengungsi Rohingya yang saat ini berada di kamp pengungsian Cox's Bazaar dekat perbatasan Myanmar, ke Bhasan Char, sebuah pulau di selatan Bangladesh.
Relokasi yang diimplementasi oleh Angkatan Laut Bangladesh tengah berjalan dan diperkirakan komplit tahun ini.
Perdana Menteri Sheikh Hasina telah menginstruksikan pekan lalu untuk menyelesaikan relokasi gelombang pertama, berjumlah 23.000 keluarga Rohingya, dari Cox's Bazaar ke Bhashan Char pada 15 April, kata Menteri Negara Penanggulangan Bencana dan Manajemen Bantuan Md Enamur Rahman mengatakan pada hari Minggu kemarin, seperti dikutip dari The Dhaka Tribune, Senin (4/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Mengonfirmasi bahwa pemerintah telah menyelesaikan semua persiapan dalam hal itu, menteri lebih lanjut mengatakan: "Perumahan, listrik, komunikasi, perawatan kesehatan, perlindungan badai, pusat-pusat perlindungan topan dan setiap fasilitas lainnya ada di sana."
Ditanya apakah komunitas internasional --semisal Badan PBB untuk urusan pengungsi-- dinotifikasi terkait rencana itu, Enamur Rahman mengatakan: "Kami melakukan pertemuan dalam hal ini di kantor perdana menteri dan yang lain dijadwalkan pada 6 Maret."
Berdasarkan rencana pemerintah, 103.200 Rohingya dari lebih dari satu juta yang saat ini terlindung di kamp-kamp sempit Cox's Bazar akan dipindahkan ke Bhashan Char di bawah sebuah proyek dengan perkiraan biaya lebih dari 2.312 crore taka (sekira Rp 3,8 triliun).
Â
Simak video pilihan berikut:
Pulau yang Rentan Tersapu Gelombang Pasang?
Bhashan Char, juga dikenal sebagai Thengar Char, terletak 21 mil laut dari Noakhali, 11 mil laut dari Jahajir Char, 4.2 mil laut dari Sandwip, 28 mil laut dari Patenga, dan 13,2 mil laut dari Hatia.
Satu-satunya moda perjalanan bagi penduduk Bhasan Char, yang terletak 30 km dari daratan, akan menjadi kapal yang memakan waktu tiga hingga tiga setengah jam untuk melakukan perjalanan dari Hatia.
Meskipun ada keberatan dari Rohingya dan komunitas internasional, pemerintah masih berharap bahwa rencana itu akan membantu mengelola populasi pengungsi masif secara disiplin.
Salah satu kekhawatiran utama yang diajukan oleh Rohingya terhadap Bhasan Char adalah bahwa mereka khawatir pulau itu akan tersapu oleh gelombang pasang.
Daerah tersebut, dinyatakan sebagai cadangan hutan pada tahun 2013, adalah 10.000 hektar pada saat air pasang dan 15.000 hektar pada saat air surut.
Tidak ada yang pernah hidup di pulau itu sebelumnya. Itu sebagian besar digunakan untuk penggembalaan ternak sampai pembangunan tempat penampungan untuk Rohingya dimulai.
Advertisement