Sukses

Presiden Jacob Zuma Nikahi Istri Keempat

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menikah lagi. Pernikahan keempatnya dengan Gloria Bongi Ngema, Jumat (20/4) berlangsung di kediamannya di Nkandla, KwaZulu-Natal, Afrika Selatan.

Liputan6.com, Johannesburg: Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menikah lagi. Pernikahan keempatnya dengan Gloria Bongi Ngema, Jumat (20/4) berlangsung di kediamannya di Nkandla, KwaZulu-Natal, Afrika Selatan. Jacob Zuma sebelumnya telah bertunangan selama beberapa tahun dengan Bongi Ngema dan mempunyai anak laki-laki berumur 3 tahun.

"Hari ini, 20 April 2012, Presiden Jacob Zuma menikah dengan Ms Bongi Ngema dengan upacara tradisional yang dikenal sebagai umgcagco di rumahnya di Nkandla, KwaZulu-Natal," demikian bunyi pernyataan resmi dari kantor kepresidenan.

Media Xinhua, Sabtu (21/4) memberitakan desa Nkandla akan semarak dengan perayaan penyambutan mempelai baru sang presiden ke kediaman Zuma akhir pekan ini. Acara pernikahan presiden bersifat sangat pribadi yang digelar di luar acara kenegaraan.

Apa yang dilakukan Jacob Zuma yang kini berumur 70 tahun menjadi sorotan media setempat. Terutama soal biaya dan perawatan sang istri. Namun pihak kantor kepresidenan menyatakan semua itu menjadi tanggung jawab pribadi Jacob Zuma dan tidak menggunakan anggaran pemerintah. 

"Para pasangan membayar hidup mereka sendiri atau biaya rumah tangga, baik itu makanan, rumah, listrik, air dan sebagainya. Tidak ada yang dibayar oleh negara di empat rumah tangga para istri. Mereka tinggal di rumah-rumah pribadi." ungkap pernyataan itu.

Presiden Afrika Selatan tersebut tak menentukan siapa yang menjadi 'First Lady' atau Ibu Negara. Jacob Zuma juga tak menentukan siapa yang akan mendampinginya saat bertugas resmi. Menurutnya, para istri siap mendukung pelaksanaan tugas-tugas presiden. Pemerintah menyiapkan pengangkatan staf semacam sekretaris bagi para istri presiden untuk keperluan menjalankan tugas-tugas negara. 

"Karena itu kepresidenan memberikan dukungan administrasi, logistik, dan lainnya yang wajar bagi pasangan untuk memungkinkan mereka memenuhi harapan yang terkait dengan peraturan dari kantor presiden," demikian bunyi pernyataan kantor kepresidenan. (Vin)