Liputan6.com, Bangkok - Juragan durian Thailand, Arnon Rodthong (58), membatalkan sayembara untuk mencari jodoh bagi putri bungsunya, serta mengatakan bahwa perhatian publik menjadi terlalu mengganggu bagi keluarga dan bisnisnya.
Lebih dari 10.000 orang pria melamar. Mereka datang tidak hanya datang dari Thailand, tapi juga luar negeri.
Dari sekian banyak pelamar, muncul nama Premyosapon Khongsai yang berusia 28, di mana menjadi kandidat favorit media sosial, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Sabtu (9/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Menurut situs Coconuts Bangkok, Khongsai mengajukan diri dalam sebuah komentar di salah satu unggahan Facebook Arnon, dan memperoleh sekitar 14.000 tanda suka hanya dalam beberapa hari.
Dalam unggahan foto dirinya, Khongsai menulis: "Saya tertarik. Saya berusia 28 tahun. Keluarga saya juga menanam durian di provinsi Trat. Kami memiliki lebih dari 300 pohon ... Saya dapat mengurus baik saat cuaca panas ataupun hujan. Saya dapat mengemudi sebuah truk dan traktor 10 roda. Tolong pertimbangkan saya, Bapak Arnon. Terima kasih."
Sementara Karnsita mengatakan bahwa Khongsai "sangat manis," ayahnya memiliki pendapat berbeda.
Arnon dilaporkan mengatakan kepada media Thailand: "Khongsai tidak cocok untuk saya karena dia terlalu tampan. Dia mungkin menghancurkan hati putri saya."
Karnsita, yang disebut hanya pernah memiliki seorang kekasih dalam hidupnya, juga mengatakan bahwa sayembara tersebut sengaja dihentikan, karena berujung konyol setelah viral.
"Saya akan memberi keputusan akhir, terlepas dari hasil sayembara," tambah putri juragan Thailand itu.Â
Â
Simak video pilihan berikut:
Sayembara dengan Hadiah Melimpah
Arnon Rodthong, yang mengelola dua pasar durian di Provinsi Chumphon, menjadi pemberitaan utama setelah mengumumkan sayembara untuk mencari calon suami bagi putrinya, Karnsita Rodthong, yang berusia 26 tahun.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, lelaki berusia 58 tahun itu mengundang pelamar yang tertarik untuk bekerja di perkebunan durian selama tiga bulan, dan nantinya akan dipilih hanya satu orang yang bertahan.
Dia juga menawarkan hadiah uang tunai senilai 10 juta baht (setara Rp 4,5 miliar), 10 kendaraan, sebuah rumah, dan kerajaan duriannya kepada orang yang bisa memenangkan hati putrinya.
Namun, pada Rabu 6 Maret, Arnon secara resmi membatalkan sayembara tersebut, meskipun dia masih berniat untuk memberikan hadiah kepada menantunya yang akan datang.
Di lain pihak, menurut laporan media lokal, seorang pengacara mengatakan bahwa Arnon dapat menghadapi masalah hukum jika sayembara itu terbukti sebagai aksi publisitas.
Advertisement