Liputan6.com, Istanbul - Jangan sekali-kali coba bersihkan kutu di kepala dengan bensin, jika tak mau berakhir miris. Pasalnya, ada seorang remaja perempuan di Provinsi Erzincan, Turki yang harus dilarikan ke rumah sakit gara-gara ulah anehnya itu.
Dikutip dari mirror.co.uk, Minggu (10/3/2019) Gadis yang diidentifikasi bernama Gozde K. itu mengalami luka bakar setelah mencoba membersihkan rambut menggunakan bensin.
Advertisement
Baca Juga
Semula, gadis itu berupaya untuk membersihkan kutu yang bersarang di kepalanya. Sebab, ia merasa bahwa kutu itu sudah sangat menggangu.
Tiba-tiba, ada seorang temannya yang memberi masukan agar membersihkan kepala dari kutu dengan menggunakan bensin. Hal ini lantas dilakukan oleh Gozde.
Namun, ketika sedang keramas menggunakan bensin, dia tak sengaja menyentuh pemanas dan menyulut api yang menjalar di tubuhnya.
Saat rambut dan tubuhnya terbakar, ayah dari Godze langsung menolong anaknya yang sudah teriak kesakitan.
Dia segera mengambil handuk dan memadamkan api di tubuh putrinya dan melarikan Gozde ke Rumah Sakit Penelitian Universitas Ataturk.
Gozde segera dipindahkan ke unit gawat darurat untuk mendapat penanganan intensif setelah mengalami luka bakar serius di sekujur tubuh.
Kini kondisinya masih di rawat, belum dapat dipastikan kapan dia akan segera pulih.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Lumpuh di Wajah Akibat Kutu
Sementara itu, seorang perempuan dari Sunshine Coast di negara bagian Queensland, Australia, mengalami kelumpuhan wajah sebagian setelah kutu sepanjang satu sentimeter bersarang di liang telinganya.
Ketika Olivia Pozzan bangun dengan sakit telinga yang berdenyut awal bulan ini, ia menduga itu karena serangan infeksi sinus yang dideritanya baru-baru ini dan menenggak beberapa obat anti-peradangan untuk mengatasinya.
"Meskipun sisi wajah dan telinga saya terasa agak bengkak dan menyakitkan, obat antiperadangan itu tampaknya mengatasi rasa sakit," katanya, seperti dikutip dari ABC Indonesia.
Namun, yang tidak disadarinya adalah adanya kelumpuhan di saluran telinga kanannya.
"Itu pasti ketika kutu itu benar-benar menempel di dalam liang telinga saya dan mulai menggerogoti."
Sakit telinga itu terus bertahan dan Olivia Pozzan terus pergi bekerja sebagai dokter hewan di tempat penampungan Dakabin milik lembaga perlindungan hewan RSPCA.
"Tak sampai sekitar seminggu kemudian ketika saya bangun dengan muntah hebat dan vertigo dan kelumpuhan wajah yang saya tahu sesuatu yang lebih serius sedang terjadi," katanya.
"Itu semua ada di sisi kanan wajah saya."
Olivia mengatakan ia tak bisa menutup mata kanannya.
"Saya juga memiliki banyak kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan mulut saya juga mengalami kelumpuhan lembek sehingga saya tak bisa menggerakkan seluruh sisi kanan wajah saya," katanya.
Olivia pergi ke Rumah Sakit Universitas Sunshine Coast di mana ia mengatakan dokter muncul dengan beberapa diagnosa yang menakutkan, termasuk Sindrom Ramsay Hunt, "yang merupakan infeksi virus radang telinga pada saraf wajah dan yang hanya memiliki tingkat pemulihan 65 persen".
Enam dokter memeriksa saluran telinga kanan Olivia, tetapi tidak menemukan apa pun karena penumpukan lilin.
"Saya memiliki banyak masalah dengan telinga itu ketika saya masih kecil, dan menjalani sejumlah operasi," katanya.
"Saya memang punya sedikit lilin yang menumpuk di sana."
Dua belas hari berlalu dari gejala sakit telinga pertamanya, penyebabnya ditemukan.
"Tak sampai dokter ke-tujuh membersihkan lilin itu dan menemukan kutu bersembunyi di baliknya," jelas Olivia.
Pada saat itu, kutu tersebut telah tumbuh lebih dari satu sentimeter.
"Ia punya kesempatan untuk terus tumbuh," katanya.
"Seekor kutu yang sepenuhnya membesar adalah sekitar 200 - 600 kali ukuran kutu yang tidak memakan apa-apa," kata Olivia.
Dokter menyuntikkan kutu dengan sebuah larutan untuk membunuhnya, lalu menyingkirkannya.
"Sebagai dokter hewan, itu sangat menarik," katanya.
Advertisement