Liputan6.com, Roma - Satu orang warga negara Indonesia (WNI) yang tewas dalam targedi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines, telah dikonfirmasi sebagai salah seorang staf pada Program Pangan Dunia (WFP) yang berbasis di Roma, Italia.
Dalam kutipan surat bela sungkawa yang diterima oleh Liputan6.com pada Senin (11/3/2019), Direktur WFP David Beasley mengatakan bahwa terdapat 7 orang anak buahnya yang tewas dalam tragedi nahas pada Minggu pagi.
Dari tujuh orang tersebut, salah satunya berasal dari Indonesia, yang dikonfirmasi atas nama Harina Hafitz, bertugas di kantor tugas Roma, Italia.
Advertisement
Baca Juga
Dalam surat bela sungkawa itu, Beasley juga mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi seluruh keluarga staf WFP yang menjadi korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines.
"Kami akan melakukan semua yang dimungkinkan secara manusiawi untuk membantu keluarga korban," katanya.
Beasley juga mengatakan bahwa WFP menyediakan penasihat hukum yang ditempatkan di markas besarnya di Roma per hari Senin ini.
Ditambahkan oleh Beasley, bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guteres, menyampaikan bela sungkawa mendalam terhadap seluruh korban tragedi Ethiopian Airlines, khususnya bagi keluarga besar WFP.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Amina Mohammed, Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, dan Komisaris Tinggi UNHCR Filippo Grandi.
Penerbangan Ethiopian Airlines ET 302, rencananya terbang menuju Nairobi, Kenya, dengan membawa 149 penumpang dan 8 awak kabin yang seluruhnya dikonfirmasi tewas.
Pesawat kehilangan kontak pukul 08.44 waktu setempat setelah lepas landas pukul 08.38 dari Bandara Internasional Bole di Ibu Kota Ethiopia.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Salah Satu Maskapai Penerbagan Teraman di Dunia
Sementara itu, seorang pakar penerbangan Richard Quest menjelaskan kepada CNN, bahwa secara keseluruhan, Ethiopian Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan terkemuka di dunia dengan catatan keselamatan yang sangat baik.
"Secara umum, maskapai ini dikenal sebagai pilihan yang aman bagi penumpang," jelas Quest, demikian dikutip dari CNN.
"Kebanyakan orang akan memilih Ethiopian Airlines sebagai maskapai dengan tingkat keselamatan tinggi," tambahnya.
Richard Quest juga menjelaskan bahwa Boeing 737 MAX 8 merupakan "pesawat baru" dalam dunia penerbangan.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi tentang penyebab kecelakaan Ethiopian Airlines ET 302, baik dari pihak maskapai ataupun dari Boeing.
Advertisement