Sukses

2 Pria Asal Yunani dan UEA Selamat dari Insiden Jatuhnya Ethiopian Airlines

Antonis Mavropoulos gagal naik pesawat Ethiopian Airlines menuju Nairobi lantaran terlambat dua menit sebelum jadwal keberangkatan.

Liputan6.com, Addis Ababa - Insiden jatuhnya maskapai penerbangan Ethiopian Airlines memang meninggalkan luka. Sebab, ada sekitar 157 orang yang tewas dalam penerbangan itu.

Di balik kecelakaan tersebut, ternyata ada dua orang yang selamat. Yang pertama adalah pria asal Yunani bernama Antonis Mavropoulos dan warga Uni Emirat Arab bernama Ahmed Khalid.

Dikutip dari situs arabnews.com, Senin (11/3/2019), Antonis Mavropoulos gagal naik pesawat menuju Nairobi lantaran terlambat dua menit sebelum jadwal keberangkatan.

"Saya sempat marah karena tidak ada satu pun orang yang membantu saya mencapai gate keberangkatan tepat waktu," ujar Antonis Mavropoulos dalam sebuah unggahan di Facebook berjudul "Hari Keberuntunganku".

Mavropoulos adalah Presiden International Solid Waste Association, sebuah organisasi nirlaba. Ia hendak menuju Nairobi guna menghadiri pertemuan tahunan Program Lingkungan PBB.

Setelah tahu ia terlambat, Mavropoulos memutuskan untuk memesan penerbangan berikutnya. Namun, ia dicegah oleh staf bandara.

"Mereka membawa saya ke kantor polisi bandara. Petugas mengatakan kepada saya untuk tidak memprotes, tetapi untuk berdoa kepada Tuhan karena saya adalah penumpang yang selamat dari penerbangan Ethiopian Airlines ET 302," jelasnya.

"Mereka mengatakan mereka tidak bisa membiarkan saya pergi sebelum memeriksa identitas saya. Itu adalah alasan saya untuk tidak terbang ke Nairobi," tambahnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pria Dubai Juga Selamat

Khalid Ali Abdulrahman sedang menunggu putranya yang tak kunjung datang dari Addis Ababa. Saat tahu pesawat tak tiba, perasaannya mulai tak enak.

Alhasil, ia menanyakan penerbangan ET 302 kepada petugas bandara di Nairobi.

"Seorang petugas keamanan mendekati saya dan menanyakan penerbangan mana yang Anda tunggu," kata Khalid.

"Saat saya jawab, petugas berkata, 'Maaf, pesawat itu telah jatuh'."

"Saya terkejut, tetapi tidak lama kemudian, putra saya Ahmed Khalid menghubungi saya dan mengatakan bahwa dia masih di Addis Ababa dan tidak naik ke pesawat itu. Dia sedang menunggu penerbangan kedua lantaran terlambat."