Liputan6.com, Hainan - Sebuah jet tempur angkatan laut China jatuh saat sesi latihan di Pulau Hainan pada Selasa 12 Maret, menewaskan dua pilot, kata kementerian pertahanan setempat.
"Tidak ada korban lain di lapangan," kata kementerian itu dalam satu pernyataan, menambahkan bahwa penyebab kecelakaan sedang diselidiki, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Selasa (12/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Militer China, yang sedang menjalani upaya modernisasi dengan pendanaan besar, telah mengalami kecelakaan lain dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, sebuah pesawat angkatan udara China jatuh di provinsi Guizhou ketika menjalani melakukan uji coba pada Januari 2018. Insiden itu menewaskan awak penerbang di dalamnya, kata otoritas terkait, tanpa mengungkapkan jumlahnya.
Selain itu, pada April 2018, media pemerintah juga melaporkan tentang jatuhnya jet tempur J-15 yang bermarkas di kapal induk, di mana sama-sama terjadi saat latihan perang, dan menewaskan pilotnya.
Pada 2015, dua pilot tewas selama sesi pelatihan ketika mesin pesawat mereka terbakar tak lama setelah lepas landas, media pemerintah melaporkan kala itu.
Â
Simak video pilihan berikut:
Berupaya Sediakan Perangkat Canggih
Sementara itu, pada pekan lalu, China mengumumkan kenaikan pengeluaran militer sebesar 7,5 persen menjadi 1,19 triliun yuan pada 2019.
Namun, kenaikan itu justru lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat China tengah menghadapi perlambatan ekonomi.
Saat ini, China sedang berupaya menyediakan perangkat canggih untuk Tentara Pembebasan Rakyat yang memiliki personel lebih dari dua juta orang.
Perangkat canggih itu termasuk pesawat tempur siluman, kapal induk, dan persenjataan lainnya.
Advertisement