Sukses

Malaysia Airlines Dinobatkan Sebagai Maskapai Terbaik di Asia

Malaysia Airlines menjadi maskapai terbaik se-Asia.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Maskapai penerbangan nasional asal Negeri Jiran, Malaysia Airlines, meraih Best Airline in Asia Award atau "Penghargaan Maskapai Terbaik di Asia" tahun ini pada International Council of Pacific Area Travel Writers Association (PATWA) International Travel Awards versi ITB Berlin.

ITB Berlin merupakan pameran perdagangan pariwisata terbesar di dunia. Perusahaan-perusahaan yang diwakili di pameran tersebut meliputi hotel, operator tur, penyedia sistem, maskapai penerbangan dan perusahaan penyewaan mobil. 

Chief Executive Group Malaysia Airlines, Izham Ismail, mengatakan penghargaan ini didedikasikan untuk seluruh karyawannya yang fokus memberikan pengalaman perjalanan kelas dunia bagi para penumpang setiap hari.

"Ini adalah bukti komitmen kami untuk menawarkan pengalaman yang luar biasa kepada penumpang, baik di udara maupun di darat," katanya dalam sebuah pernyataan, sebagai mana dikutip dari situs www.frontdesk.com.my, Rabu (13/3/2019).

Sebagai ucapan terima kasih kepada para pelanggan setianya, Malaysia Airlines akan menawarkan potongan harga 25% untuk tujuan tertentu, termasuk Hong Kong dan Sydney. Namun penawaran ini hanya berlaku hingga 12 Maret pukul 00.00 waktu Malaysia untuk perjalanan yang dipesan antara tanggal 11 Maret dan 31 Mei 2019.

Di samping itu, para pelanggan juga dapat memesan tiket mereka di agen perjalanan resmi Malaysia Airlines yang telah bekerja sama atau mengunjungi situs web Malaysia Airlines di www.malaysiaairlines.com.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Untuk Kelima Kalinya, Qantas Airways Jadi Maskapai Teraman di Dunia

Sementara itu, Qantas Airways dinobatkan sebagai maskapai teraman di dunia pada Kamis 3 Januari 2018. Untuk kelima kalinya, penerbangan ini unggul di peringkat kategori tersebut.

"Qantas, salah satu maskapai tertua di dunia, dipilih menduduki posisi teratas tahun ini karena keunggulannya dalam inovasi keselamatan," kata kepala editor AirlineRatings.com, Geoffrey Thomas kepada Channel News Asia, Jumat 4 Januari 2018.

Maskapai Australia ini telah berada di garis depan dalam mengembangkan teknologi seperti Future Air Navigation System dan perekam data penerbangan yang digunakan untuk memantau kinerja pesawat dan kru.

Maskapai ini juga menggunakan komunikasi satelit untuk memantau mesin di seluruh armadanya secara real-time, yang memungkinkan operator untuk mendeteksi masalah sebelum menjadi masalah yang menyangkut keselamatan.

Maskapai yang masuk dalam 20 besar bersama Qantas Airways termasuk Air New Zealand, All Nippon Airways, British Airways, Cathay Pacific Airways, Emirates, Qatar Airways, dan Singapore Airlines.

"Maskapai penerbangan ini menonjol dalam industrinya dan berada di garis depan soal keselamatan, inovasi, dan peluncuran pesawat baru," kata Thomas seperti dikutip di situs web keselamatan dan peringkat produk.

"Mereka telah menjadi buah bibir dalam segi keunggulan," tambahnya.

AirlineRatings memberikan peringkat maskapai menggunakan sistem peringkat bintang tujuh. 20 maskapai teratas memenuhi kriteria tujuh bintang penuh.

Faktor-faktor seperti audit dari badan penerbangan dan industri, audit pemerintah, kecelakaan dan catatan industri yang serius, profitabilitas, inisiatif keselamatan industri terkemuka dan usia armada diperhitungkan saat menentukan peringkat.

Japan Airlines Keluar dari Daftar

Japan Airlines (dok. JAL)

Sementara itu, dua maskapai ternama harus keluar dalam daftar peringkat penerbangan teraman di dunia. Keduanya adalah Japan Airlines (JAL) dan Etihad Airlines.

"JAL dikeluarkan karena salah satu pilotnya ditemukan mabuk di Heathrow," kata Thomas kepada Channel News Asia. "Etihad (dikecualikan) karena tidak menguntungkan."

AirlineRatings juga mendaftarkan 10 maskapai penerbangan berbiaya rendah teraman di dunia. Mereka adalah: Flybe, Frontier, HK Express, Jetblue, Jetstar Australia/Asia, Thomas Cook, Volaris, Vueling, Westjet dan Wizz.

"Semua maskapai ini telah lulus pemeriksaan ketat dari Intererinational Air Transport Association Operational Safety Audit dan memiliki catatan keselamatan yang sangat baik," tulis situs web tersebut.

Di lain pihak, Ariana Afghan Airlines, Bluewing Airlines, Kam Air, dan Trigana Air Service menduduki peringkat terendah dalam hal keamanan.

"AirlineRatings hanya mempertimbangkan insiden serius ketika memeringkat operator penerbangan," tegas Thomas di situs web.

"Semua maskapai memiliki insiden setiap hari dan banyak yang terkait masalah pembuatan pesawat, bukan masalah operasional maskapai. Juga cara awak pesawat menangani insiden, yang menentukan maskapai penerbangan itu baik atau tidak aman. "

Dalam memilih maskapai, Thomas menyarankan para pelancong untuk membandingkan peringkat maskapai.

"Jangan lupa, kamu mendapatkan apa yang kamu bayar," tutup Thomas.