Liputan6.com, Damaskus - Israa (20) seorang perempuan Yazidi korban budak seks ISIS mengatakan sangat ingin membakar para teroris itu sebagaimana ia membakar burka yang terpaksa dipakai selama ini.
Menurut penuturan Israa, ISIS memaksanya untuk memakai burka meskipun ia menolak.
"Itu (burka) sangat mengganggu saya. Saya tidak ingin memakainya namun mereka tidak memperbolehkan saya melepasnya. Mereka bilang semua orang memakainya," kata Israa, sebagaimana dikutip dari laman Daily Mail pada Kamis (14/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
"Setiap kali aku sendirian, aku melepasnya. Mereka kemudian akan berkata: 'Jangan pergi ke luar seperti ini. Jangan muncul di sekitar pria seperti ini'," lanjutnya.
Ia bersyukur saat ini telah keluar dari cengkeraman militan ISIS.
"Sekarang aku sudah melepasnya (burka), membakarnya, dan selesai dengan semua itu. Terima kasih Tuhan. Kuharap aku bisa membawa mereka dan membakarnya seperti aku membakar pakaian (burka) ini," tuturnya.
Perlu diketahui, ISIS telah menyerang etnis Yazidi pada Agustus 2014 karena menganggap mereka sebagai "pemuja setan". Sejak itu, 6.500 wanita dan anak-anak dijual sebagai budak, sebagian menjadi budak seksual militan, sedangkan para laki-laki Yazidi dibunuh dengan cara dipenggal.
Anak-anak berjenis kelamin perempuan dijual dengan harga £400 (sekira Rp 7,5 juta) kepada para pasangan yang tidak memiliki anak. Sedangkan anak laki-laki akan dilatih sebagai militan atau dijual sebagai budak rumah tangga jika tidak memenuhi kualifikasi fisik dan mental "pejuang".
Para gadis remaja dan perempuan kemudian dijual sebagai budak seksual.
ISIS percaya bahwa kaum Yazidi bebas untuk dibunuh, diperkosa, disiksa, dan dianiaya karena mereka dianggap "sesat".
Yazidisme sendiri adalah kepercayaan kuno yang menggabungkan kepercayaan Islam dengan unsur-unsur Zoroastrianisme, kepercayaan Persia kuno, dan Mithraisme. Para penganut Yazidisme sebagian besar berbahasa Kurdi.
Simak pula video pilihan berikut:
Jasad Budak Seks ISIS Ditemukan Tanpa Kepala
Sementara itu, puluhan jasad tanpa kepala ditemukan di kuburan massal yang terletak di Distrik Baghouz, Kota Deir ez-Zor, Suriah, beberapa waktu lalu.
Jasad tersebut diduga adalah kaum Yazidi. Sebagian besar jasad yang ditemukan berjenis kelamin perempuan, diduga telah menjadi korban budak seks kelompok ISIS sebelum akhirnya dibunuh dengan keji.
Kuburan massal ditemukan baru-baru ini oleh Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) dalam melawan ISIS. Komandan SDF mengatakan bahwa "mereka telah dibantai," setelah diduga dijadikan korban seks selama kurun waktu tertentu.
Perlu diketahui bahwa sejumlah anggota sekte minoritas dari Irak pernah dipaksa menjadi budak seks oleh militan ISIS, saat kelompok teror tersebut berhasil menguasai sebagian wilayah perbatasan pada 2014. Pada waktu yang sama, sebanyak 3.000 Yazidi telah dibunuh dalam serangan yang dikategorikan sebagai genosida oleh PBB
Genosida yang dimaksud merujuk pada penghancuran secara sengaja kepada kelompok etnis, ras, agama, atau kebangsaan tertentu secara sengaja.
Advertisement