Sukses

Duka dan Kecaman Dunia Atas Penembakan di Masjid Selandia Baru

Sejumlah pemimpin negara memberikan tanggapan terhadap insiden penembakan di masjid Selandia Baru.

Liputan6.com, Christchurch - Para pemimpin politik dari seluruh dunia telah menyatakan kecaman mereka atas penembakan di Selandia Baru pada hari Jumat, yang menewaskan 49 orang, dan melukai setidaknya 20 orang.

Dua masjid di Kota Christchurch menjadi target serangan ketika tempat ibadah tersebut tengah menggelar salat Jumat.

Dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (15/3/2019), polisi mengatakan tiga pria dan seorang wanita ditahan sehubungan dengan insiden penembakan di Selandia Baru itu.

Waktu penembakan dan unggahan media sosial, tentang apa yang tampak sebagai siaran langsung Facebook Live terkait penyeranagn oleh seorang pria bersenjata, menambah kesedihan banyak orang.

Berikut adalah reaksi para pemimpin politik di seluruh dunia, segera setelah insiden penembakan di Selandia Baru.

 

Simak video pilihan  berikut: 

 

2 dari 7 halaman

Australia

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan negaranya berempati terhadap Selandia Baru atas insiden penembakan di Kota Christchurch.

"Kami menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya, dan mengutuk keras serangan yang terjadi hari ini oleh seorang teroris ekstremis, sayap kanan, dan kejam," kata Morrison pada konferensi pers.

Dia membenarkan laporan media bahwa pria bersenjata yang membantai jamaah di Masjid Al Noor adalah warga negara kelahiran Australia, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

"Kami bukan hanya sekutu, kami bukan hanya mitra, kami adalah keluarga," katanya.

3 dari 7 halaman

Indonesia

Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menyampaikan ucapan bela sungkawa via pernyataan resmi yang disampaikan di Jakarta, Jumat 15 Maret 2019.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan keluarga mereka," kata Menlu Retno, seraya mengatakan pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan pihak berwenang Selandia Baru, untuk memastikan kondisi WNI yang terdampak di sana.

Sebelumnya, Liputan6.com mewartakan bahwa enam orang Indonesia berada di tengah ketika serangan itu terjadi, dengan tiga di antaranya berhasil melarikan diri dan tiga masih belum ditemukan.

4 dari 7 halaman

Malaysia

Anwar Ibrahim, pemimpin terbesar dalam koalisi partai yang berkuasa di Malaysia, mengatakan seorang warga negaranya terluka dalam serangan yang ia gambarkan sebagai: "tragedi kelam yang dihadapi umat manusia dan perdamaian universal".

"Saya sangat sedih dengan tindakan tidak beradab ini, yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan merenggut nyawa warga sipil," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Kami menyampaikan simpati dan belasungkawa terdalam kepada keluarga para korban dan orang-orang Selandia Baru," lanjutnya.

5 dari 7 halaman

Turki

Juru bicara Presiden Turki, Ibrahim Kalin, mengutuk insiden penembakan di Selandia Baru sebagai aksi "rasis dan fasis".

"Serangan ini menunjukkan titik permusuhan terhadap Islam dan permusuhan terhadap umat muslim," twit Kalin.

"Kami telah melihat berkali-kali wacana Islamophobia yang berubah menjadi ideologi sesat dan mematikan. Dunia harus menyatukan suara terhadap aksi terorisme fasis," katanya.

6 dari 7 halaman

Afganistan

Duta Besar Afghanistan untuk Australia, Selandia Baru dan Fiji, Wahidullah Waissi, mengatakan di Twitter bahwa tiga warga negaranya terluka dalam insiden penembakan di Christchurch.

"Saya turut berbela sungakwa dan menyampaikan dukungan moril terhadap keluarga warga kami yang terdampak dalam insiden keji ini," kata Waissi.

7 dari 7 halaman

Pakistan

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Mohammad Faisal mengutuk insiden penembakan di Selandia Baru via media sosial, dengan menyertakan tanda pagar (tagar) #pakistanagainstterror.

"Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi mengecam keras serangan teroris tragis di #Christchurch, #NewZeland," tulisnya dalam sebuah twit.

"Pemerintah Pakistan telah menyatakan belasungkawa atas kehilangan nyawa tak bersalah dalam serangan keji itu," tambahnya.