Sukses

Promosi Pariwisata, Inggris Gandeng Situs Travel Online Ternama di Dunia 'Wego'

Inggris melalui agen wisatanya, VisitBritain menggandeng situs Wego untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.

Liputan6.com, Jakarta - Agen pariwisata nasional Inggris VisitBritain bekerja sama dengan Wego mengadakan acara Wego Hangout pada Sabtu, 16 Maret 2019. Acara itu bertujuan untuk memberikan informasi seputar daya tarik pariwisata di Inggris.

Hadir dalam acara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik serta Jennifer Huntley, manajer VisitBritain untuk region Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.

Pada kesempatan itu, Dubes Moazzam fokus menyampaikan daya tarik negaranya.

"Inggris adalah salah satu negara terbaik untuk dikunjungi. Di Inggris banyak orang datang dari berbagai daerah di dunia, sehingga (pelancong) dapat menikmati berbagai jenis makanan dan budaya," tuturnya dalam sebuah sesi acara. Ia menekankan citra Inggris yang sangat multikultur.

"London juga tempat paling banyak dikunjungi di dunia, nomor dua setelah bangkok," lanjutnya.

Malik mengatakan bahwa negaranya memiliki fasilitas hiburan yang lengkap, dapat dinikmati dengan mudah oleh para wisatawan.

"Hiburan musik, bioskop, dan fasilitas hiburan tersedia dengan mudah. Big Ben, dan lainnya. Banyak tempat terkenal yang bisa dikunjungi." katanya meyakinkan pengunjung acara yang sebagian besar adalah kawula pemuda.

Dubes Inggris itu juga mengatakan bahwa wisata di negaranya dapat dinikmati oleh semua kalangan. Ia menyebut makanan dan hiburan memiliki variasi harga, murah hingga mahal.

"Di London bisa menemukan makanan apa saja. Termasuk ada restoran Indonesia yang baru saja buka. Yang menjadi favorit di sana, makanan India dan Pakistan, makanan China, dan bisa menemukan makanan apa saja dari yang sederhana hingga mewah," ia melanjutkan.

"Makanan jalanan (street foods) ada. Jika tertarik dengan seni mewah juga bisa ke pusat kota, ada galeri terkenal dunia. Untuk belanja ada mall, bisa pula mengunjungi butik desainer. Ada banyak," katanya.

Adapun VisitBritain sendiri yang bertujuan meningkatkan jumlah pengunjung (inbound) pariwisata Inggris, tengah melakukan kampanye besar-besaran pada tahun ini. Agen wisata yang didukung pemerintah Inggris itu bekerja sama dengan berbagai pihak. Wego, situs penyedia layanan wisata, adalah salah satu entitas yang terpilih sebagai mitra.

Wego sendiri mengklaim sebagai situs yang mampu membandingkan harga dari semua maskapai, sehingga pengguna dapat memilih sesuai dengan kebutuhan tanpa takut dengan biaya yang terlalu mahal.

Menurut Pimpinan Wego region Asia-Pasifik, saat ini hampir semua maskapai pesawat terbang di Asia Tenggara tersedia di situsnya. Begitu pula dengan hotel, disediakan dengan harga yang beragam.

 

Simak pula video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Dubes Menjawab Keluhan Visa

Dalam salah satu sesi acara, seorang peserta melayangkan pertanyaan langsung kepada Dubes Moazzam. Ia menanyakan mengapa harga pembuatan visa Inggris cenderung mahal, serta proses yang lama dan susah.

Menjawab pertanyaan, Dubes Moazzam mengklaim bahwa harga visa negaranya tidak jauh berbeda dari visa negara maju yang lain. Ia juga mengatakan bahwa proses sebetulnya tidak susah.

"Yang jadi masalah kalau buru-buru," kata Dubes Moazzam.

Malik memberikan saran untuk memproses visa jauh-jauh hari, bahkan saat ini dapat membuatnya tiga bulan sebelum berangkat. Sedangkan jika memang mendadak, ia mengatakan bahwa visa dapat diproses dalam lima hari dengan harga yang lebih mahal.

Dalam kesempatan itu Dubes Inggris mengatakan bahwa sebagian besar pendaftar visa diterima oleh kedutaan Besar Inggris.

"Indonesia, 95 persen pendaftar visa diterima. Hanya 5 persen yang ditolak. Jadi meskipun ribet, warga Indonesia tetap menerima visa jika memenuhi syarat dan prosedur," pungkasnya.

Saat ini, memang hampir seluruh negara di dunia tengah berlomba mengembangkan industri pariwisata, Inggris salah satunya. Mereka ingin mendapatkan keuntungan dari keunikan budaya yang dimiliki, dengan cara mendatangkan sebanyak mungkin turis internasional.

Keuntungan yang dimaksud berupa devisa dari berbagai sektor yang terkait dengan pariwisata. Data dari UNWTO menunjukkan bahwa sektor ini sangat menjanjikan, menyumbang 10 persen dari total GDP dunia pada 2018.