Sukses

Objek Biru Berbulu Mirip Laba-Laba Ditemukan di Mars, Alien?

Wahana antariksa ESA menemukan objek biru berbulu di Mars, bentuknya mirip laba-laba.

Liputan6.com, Paris - Sebuah gambar yang diambil oleh pesawat angkasa luar milik European Space Agency (ESA), Roscosmos (Rusia), dan Trace Gas orbiter (TGO), baru-baru ini menunjukkan sesuatu yang tampak aneh di Mars.

Objek itu berwarna biru dengan bulu-bulu halus di sekujur tubuhnya, mirip dengan laba-laba. Ia terlihat sedang memperluas "kaki-kakinya" melintasi lanskap Planet Merah.

Namun pada kenyataannya, objek yang disebut 'laba-laba alien' itu sesungguhnya adalah pola yang membekas di ridge (puncak bukit sempit panjang), yang terbentuk akibat kegilaan badai debu di Mars, ketika ratusan atau bahkan ribuan tornado berputar di daerah itu.

TGO menngabadikan gambar itu pada 8 Februari di wilayah Terra Sabaea di Mars, menggunakan Color and Stereo Surface Imaging System atau Warna dan Sistem Pencitraan Permukaan Stereo (CaSSIS) dari wahana tersebut.

Jejak biru melambangkan bagian dari ridge yang tergores dan tersapu angin tornado. Meskipun warna sebenarnya dari material yang terpapar oleh tornado adalah merah tua, namun itu berubah menjadi biru pada gambar komposit warna. Teknik ini meningkatkan kontras fitur permukaan, menurut pernyataan ESA.

Kendati demikian, tidak diketahui mengapa begitu banyak dust devil atau tornado debu berkumpul di sepanjang ridge, meskipun gunung-gunung di kawasan itu dapat memengaruhi aliran massa udara dan berkontribusi pada pembentukan tornado, kata perwakilan ESA.

ExoMars (misi astrobiologi untuk mencari biosignature kehidupan Mars di masa lalu atau sekarang, yang juga dikembangkan oleh ESA dan Badan Antariksa Federal Rusia) pun memotret InSight kepunyaan NASA pada 2 Maret, saat wahana ini mengerahkan instrumen penyelidikan terhadap panasnya Mars --yang dijuluki mole.

TGO menangkap sekilas pendaratan InSight ketika memulai

Dalam gambar, InSight muncul sebagai bintik putih kecil di dalam lingkaran batu yang lebih gelap, yang hangus akibat pendaratan roket ini saat menyentuh permukaan Mars. Di dekatnya, ada perisai panas dan parasut InSight yang dikeluarkan saat turun.

Foto-foto lain yang dirilis ESA kemarin menampilkan kawah dari hasil benturan tanah Mars dengan InSight (impact crater) yang terpelihara dengan sangat baik, endapan berlapis dekat es di kutub selatan Mars, serta tampilan 3D kawah, bukit pasir dan singkapan.

"Semua gambar yang kami bagikan hari ini mewakili beberapa yang terbaik dari beberapa bulan terakhir," kata Nicolas Thomas, peneliti utama CaSSIS dari University of Bern di Swiss, dalam pernyataannya, yang dikutip dari Live Science, Minggu (17/3/2019).

Laba-laba berbulu bukanlah foto pertama yang menonjolkan fitur Mars. Pada tahun 1976, pesawat ruang angkasa NASA, Viking 1, mengambil potret dari sebuah gunung di Mars yang memiliki kemiripan luar biasa dengan wajah manusia.

Sedangkan wahana penjelajah Curiosity pernah beberapa kali menangkap gambar yang bentuknya mirip dengan seekor tikus, kadal, dan bahkan sendok. Sesunguhnya, seluruh objek misterius ini hanyalah batu dengan tekstur aneh.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Penampakan Kawah Bersalju di Mars

Sementara itu, pada hari Kamis, 20 Desember 2018, para ilmuwan dari Badan Antariksa Eropa (ESA) merilis foto-foto yang menunjukkan penampakan salju di sebuah kawah di permukaan Mars. Potret tersebut diambil dari Mars Express--wahana milik ESA yang menjalankan misi khusus untuk Planet Merah.

Gambar-gambar itu menunjukkan adanya kawah selebar 50 mil yang terisi oleh es berwarna putih. Kawah ini bernama Korolev. Letaknya berada di dataran rendah utara Mars dan secara konsisten ditutupi es setebal satu mil.

"Negeri dongeng musim dingin yang indah ... di #Mars!" kata ESA lewat kicauan Twitter yang diunggah pada Jumat sore.

Gambar menakjubkan itu diambil oleh Mars Express High Resolution Stereo Camera (Kamera Stereo Resolusi Tinggi Mars Express atau disingkat HRSC) yang ditempatkan di atas wahana penjelajah antariksa tak berawak tersebut.

Selain itu, Mars Express juga mengabadikan pemandangan topografi, yang menunjukkan tekanan keseluruhan pada permukaan planet.

"Ini adalah contoh dari kawah di Mars dan kawah tersebut tidak berisi salju, melainkan es," ESA menjelaskan, seperti dikutip dari Fox News, Sabtu 22 Desember 2018.

"Kehadiran es ini disebabkan oleh fenomena menarik yang dikenal sebagai cold trap. Bagian terdalam Kawah Korolev, yang ada es-nya, berfungsi sebagai perangkap suhu dingin yang alami: udara yang bergerak di atas endapan es akan mendingin dan tenggelam, menciptakan lapisan udara dingin yang mengendap langsung di atas es itu sendiri," kata ESA menambahkan.

Lalu, lapisan tambahan pada udara dingin kemudian akan berubah menjadi "perisai" untuk mencegah es agar tidak mencair.

Ahli Mars, Kirsten Siebach, yang juga merupakan asisten profesor di Department of Earth, Environmental, and Planetary Sciences Rice University, mengatakan bahwa hanya ada sebagian kecil dari Planet Mars yang mengandung es.

"Area di mana terdapat es yang stabil sangat tergantung pada lintang dan ketinggian (permukaan planet). Jadi, hanya ada sedikit wilayah di Mars di mana tempat ini menjadi lokasi yang cukup dingin untuk mengendapkan es di bagian dalam kawah yang teduh, tetapi tidak demikian di permukaan," ucap Siebach kepada Fox News melalui surat elektronik pada Jumat, 21 Jumat 2018.