Sukses

Kisah Perempuan Dermawan Korban Tewas Penembakan Masjid di Selandia Baru

Seorang perempuan berkewarganegaraan Selandia Baru yang dikenal dermawan turut menjadi korban dalam serangan masjid di Kota Christchurch.

Liputan6.com, Wellington - Linda Armstrong (65) diketahui menjadi salah satu dari 50 korban tewas akibat insiden penembakan masjid di Selandia Baru, Jumat 15 Maret 2019. Kabar duka ini telah dikonfirmasi oleh keponakannya, Kyron Gosse.

Menurut informasi yang didapat, Linda adalah warga Selandia Baru yang dikenal dermawan dan berjiwa penolong.

"Linda memiliki hati yang besar dan bersedia membantu siapa pun yang membutuhkannya," kata keluarga Armstrong dalam sebuah pernyataan, mengutp BBC News pada Senin (18/3/2019).

Kyron Gosse mengatakan bahwa bibinya sangat dekat dengan komunitas Muslim dan para pengungsi.

"Dia berteman dengan banyak pelancong, imigran, dan pengungsi. Membuka rumahnya, hatinya, dan dapurnya (untuk memberi makan)," tutur Gosse.

"Benar-benar dicintai oleh komunitas Muslim", lanjutnya.

Sumber yang sama juga menjelaskan bahwa almarhumah sering kali mendatangi masjid setiap Jumat.

Sebagai tambahan informasi, Armstrong dibesarkan di Auckland Barat Selandia Baru.

Baru-baru ini ia memutuskan untuk pindah ke Christchurch -kota yang sama dengan tempat terjadinya insiden penembakan masjid di Selandia Baru-, untuk lebih dekat dengan anak perempuan dan cucunya, kata keluarganya.

 

Simak pula video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Informasi Terkini Terkait Masjid di Selandia Baru

Masjid-masjid di seluruh Selandia Baru bebas untuk dikunjungi kembali setelah kepolisian negara, pada Minggu 17 Maret 2019, mencabut imbauan untuk menjauhi tempat peribadatan muslim pasca-penembakan di Christchurch pada 15 Maret 2019 lalu.

Tetapi, polisi mengatakan kehadiran polisi dalam jumlah besar di tempat peribadatan akan tetap ada.

"Polisi akan terus berdiri teguh mendukung mereka, apakah itu terbuka atau tertutup. Kehadiran polisi tetap ada di semua masjid di Selandia Baru," kata Kepolisian Selandia Baru, seperti dikutip dari Stuff.co.nz.

Seorang juru bicara polisi mengeluarkan imbauan untuk menjauh dari masjid setelah penembakan yang terjadi di dua masjid di Christchurch, tepatnya di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre.

Brenton Harrison Tarrant, pria berusia 28 tahun telah didakwa dengan pembunuhan dan dua lainnya ditahan setelah penembakan di dua masjid Christchurch, tepatnya di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre.

Total 50 orang tewas dalam insiden terorisme itu, dengan perincian 42 tewas di Masjid Al Noor, sementara tujuh orang meninggal di Linwood dan satu lagi di rumah sakit.

Polisi Selandia Baru mendorong umat Islam untuk kembali ke kehidupan sehari-hari mereka tetapi juga waspada dan melaporkan sesuatu yang mencurigakan.

Namun, polisi juga maklum jika sejumlah masjid masih menutup diri demi alasan keamanan.

Sebagian besar masjid di sekitar Auckland tetap ditutup pada hari Minggu.

Sementara Masjid Baitul Muqeet di Wiri dan Masjid Ponsonby masih tutup, mengatakan bahwa mereka belum menerima kabar dari polisi.