Sukses

Berkat Bantuan 3 Ekor Anjing, Pria Tunanetra Cetak Sejarah Lomba Maraton

Seorang tunanetra mencetak sejarah lantaran bisa menyelesaikan maraton. Itu semua terjadi berkat tiga ekor anjing miliknya.

Liputan6.com, New York - Seorang pria bernama Thomas Panek menorehkan prestasi sekaligus mencetak sejarah pada New York City Half Marathon yang digelar pada Minggu pagi, 17 Maret 2019 waktu setempat.

Dikutip dari CNN, Senin (18/3/2019), Panek yang juga seorang tunanetra mencetak sejarah lantaran bisa menyelesaikan maraton tersebut.

Namun, itu semua tak bisa ia selesaikan jika tidak ada bantuan dari tiga ekor anjing bernama Westley, Waffle, dan Gus.

Ketiga anjing itu bahkan menjadi atlet berkaki empat pertama yang ikut berpartisipasi dalam lomba.

"Kami benar-benar menjadi sebuah tim," katanya.

Panek, dengan dibantu ketiga hewan peliharaannya, dapat menyelesaikan lomba dalam waktu 2 jam 21 menit.

Menurut Panek, ia tidak akan berhenti berolahraga meski ia mengalami gangguan penglihatan. Dari tiga anjing tersebut, Gus adalah yang paling lama menjadi sahaba Panek.

Panek menuturkan bahwa pengalaman ini dapat menginspirasi orang lain. Jika ada seseorang yang mengalami kondisi sepertinya, maka tidak boleh menyerah sama sekali.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tunanetra Berhasil Capai Garis Finis Maraton

Prestasi membanggakan juga datang dari Richard Bernstein. Meski Rtidak dapat melihat sejak lahir, bukan berarti membuat ia tak mampu melakukan apa-apa. Buktinya, pada acara maraton ke-18 di New York City tahun 2013, Amerika Serikat, pria itu berhasil menyentuh garis finis walaupun harus berada di urutan terakhir.

Menurut catatan akhir, Richard ini berhasil menyelesaikan perlombaan itu dalam waktu 5 jam, 51 menit, dan 22 detik.

Seperti dilansir laman Fox News, Bernstein ternyata sempat terdaftar sebagai peserta lomba lari maraton ke-17 setahun lalu. Namun sayang, sebulan sebelum bertanding, ia mengalami kecelakaan yang membuatnya harus menjalani proses pemulihan.

Ketika sedang berjalan di bagian pejalan kaki di Central Park, seorang pengendara sepeda tiba-tiba saja menabrak dari belakang dan membuatnya tersungkur.

Akibat dari peristiwa nahas itu, Bernstein mengalami luka yang cukup serius, termasuk pinggul dan panggul sebelah kiri yang retak, yang membuatnya harus menjalani perawatan selama 10 minggu di Mount Sinai Hospital di New York City, Amerika Serikat.