Sukses

Meski Gencatan Senjata Berlaku, 1 Orang Tewas Setiap 8 Jam di Yaman

Yaman terus mengalami gelombang kekerasan yang konstan, mengklaim setidaknya satu nyawa setiap delapan jam, kata organisasi kemanusiaan.

Liputan6.com, Sana'a - Yaman terus mengalami gelombang kekerasan yang konstan, mengklaim setidaknya satu nyawa setiap delapan jam --terlepas dari kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara pemerintah yang diakui secara internasional dan pemberontak Houthi dalam perundingan di Swedia tiga bulan lalu.

Menurut angka-angka yang dihimpun oleh dua lembaga bantuan internasional, di beberapa daerah di Yaman, jumlah korban akibat konflik berlipat ganda ketika perang kembali berkobar.

Angka-angka itu juga menyimpulkan, setidaknya tiga orang tewas di Yaman setiap hari sejak perjanjian gencatan senjata ditandatangani pada pertengahan Desember --namun tampaknya dilannggar setelah faksi yang berkonflik kembali bersitegang, demikian seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (19/3/2019).

Lebih dari 231 warga sipil --56 di antaranya adalah anak-anak-- telah tewas di seluruh negeri, oleh serangan udara, penembakan, penembak jitu atau ranjau darat. Sepertiga dari kematian itu terjadi di Hodeidah, meskipun ada gencatan senjata di sana.

Menurut angka yang dikumpulkan oleh Dewan Pengungsi Norwegia (NRC), korban sipil di Hajjah dan Taiz meningkat lebih dari dua kali lipat sejak gencatan senjata berlaku, dengan 164 dan 184 orang terbunuh di masing-masing kota.

"Pengurangan kekerasan yang terlihat di Hodeidah selama beberapa bulan terakhir telah dilawan oleh peningkatan di bagian lain negara itu," kata Mohamed Abdi, direktur NRC di Yaman.

"Sementara serangan udara di kota Hodeidah telah berkurang secara signifikan dan kehidupan telah kembali, pertempuran justru semakin intensif di bagian lain negara itu, dengan dampak yang menghancurkan pada warga sipil."

Menurut NRC, bentrokan signifikan telah terjadi lagi di beberapa bagian kota Hodeidah, mengancam untuk membalikkan setiap keuntungan yang rapuh dalam dialog damai Yaman-Houthi di Swedia tiga bulan lalu.

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Lebih Banyak Warga Yaman Kehilangan Nyawa

Mengomentari angka tentang korban tewas, Muhsin Siddiquey, direktur Oxfam di Yaman, mengatakan: "Setiap hari yang berlalu tanpa kemajuan konkret menuju perdamaian, lebih banyak warga Yaman kehilangan nyawa mereka dan penderitaan semakin dalam bagi mereka yang berjuang untuk menemukan makanan dan tempat tinggal di tengah bencana kemanusiaan terburuk di dunia."

"Para pendukung pihak yang bertikai terlibat dalam krisis buatan ini," katanya.

"Kami meminta mereka untuk berhenti mempersenjatai para militer dan militan. Mereka dan komunitas internasional lainnya perlu melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu mewujudkan perdamaian abadi di Yaman."

Konflik telah menyebabkan jutaan rakyat Yaman berada di ambang kelaparan.