Sukses

Saat Kumandang Azan Jadi Momen Penghormatan Korban Penembakan di Selandia Baru

Beredar video sejumlah orang berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir terhadap para korban penembakan di masjid Selandia Baru.

Liputan6.com, Christchurch - Beredar video sejumlah orang berkumpul yang kabarnya tengah memberikan penghormatan terakhir terhadap para korban penembakan di masjid Selandia Baru, saat azan berkumandang.

Tayangan tersebut menunjukkan saat seorang pria mengumandangkan azan, panggilan untuk salat di universitas, mahasiswa di Universitas Canterbury di Christchurch, orang berbondong-bondong mendekati asal suara itu.

Dalam rekaman yang beredar, seperti dikutip dari Morocco World News, Rabu (20/3/2019), terlihat ratusan siswa menunjukkan solidaritas untuk para korban penembakan di masjid Selandia Baru. Video itu kabarnya menyebar dengan cepat di media sosial.

Media tersebut memberitakan bahwa ini adalah rangkaian aksi terbaru sebagai bentuk solidaritas dengan para korban penembakan di masjid Selandia Baru.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern juga mengunjungi Masjid Al Noor, tempat serangan terjadi pada Jumat, 15 Maret.

Mengenakan penutup kepala untuk menunjukkan rasa hormat kepada umat Islam, PM Ardern tertangkap kamera tengah memeluk wanita Muslim untuk menunjukkan dukungannya terhadap komunitas Muslim di Selandia Baru.

Warga Selandia Baru juga membawa ratusan karangan bunga ke masjid.

Saksikan juga video terkait update penembakan di masjid Selandia Baru berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Aksi Solidaritas Unik

Beberapa orang memberikan penghormatan terhadap para korban penembakan di Christchurch dengan cara Selandia Baru yang unik.

Ratusan siswa menampilkan tarian haka Maori yang terkenal untuk menghormati para korban. Para siswa berkumpul di sebuah taman di seberang Masjid Al Noor pada hari Senin untuk melakukan tarian.

Haka digunakan untuk menunjukkan cinta serta kasih sayang dengan keluarga para korban. Tarian Selandia Baru secara tradisional melibatkan sekelompok orang yang menginjak-injak kaki mereka.

Selain Selandia Baru, Australia, dan negara-negara lain di seluruh dunia, warga Maroko juga mengutuk serangan teror di media sosial dan dalam demonstrasi.

Pada hari Sabtu, 16 Maret, sekelompok orang memprotes di depan Parlemen di Rabat untuk menunjukkan solidaritas kepada para korban.

Penggemar klub sepak bola Maroko Wydad Casablanca juga menunjukkan solidaritas pada hari Sabtu dengan membaca surat Al Fatiha.