Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memberikan pernyataan tegas terkait keberadaan ISIS. Kali ini, dalam dua kesempatan yang berbeda, ia menyebut akan segera menghapus kelompok teroris dari peta.
Ia mengatakannya kepada wartawan di Washington DC, kemudian dalam sebuah rapat umum di pabrik peralatan militer di Lima, Negara Bagian Ohio, AS.
Dalam dua kesempatan itu, Rabu 20 Maret 2019, Trump membentangkan dua peta. Satu di antaranya memperlihatkan wilayah ISIS. Ditunjukkan dalam satu peta wilayah ISIS membentang luas, ditandai dengan warna merah.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan peta kedua adalah versi lain, saat organisasi ekstremis "telah musnah", sebagaimana dikutp dari The Straits Times pada Kamis (21/3/2019).
"Tidak ada warna merah. Sebenarnya ada tempat kecil yang akan musnah malam ini," kata Trump di Gedung Putih, Washington DC.
Ia juga mengatakan hal serupa di Ohio, masih menggunakan kedua petanya untuk menekankan keberhasilan militer AS selama ini.
"Saat saya mengambil alih (jabatan presiden), wilayah itu berantakan. Mereka (ISIS) berada di mana-mana, di seluruh Suriah dan Irak," katanya sambil menunjuk pada warna merah peta.
"Dan sekarang Anda lihat ini, tidak ada warna merah," lanjutnya disambut dengan sorakan para penonton, sebagian besar berseragam militer.
"Hari ini, ISIS ini, akan hilang. Militan itu akan musnah malam ini," kata si presiden nyentrik.
Memang ISIS sempat berhasil menguasai beberapa wilayah di Suriah dan Irak pada 2014 lalu. Namun sejak itu, AS dan sekutunya melancarkan sejumlah serangan.
Daerah kekuasaan kelompok teror terus berkurang, setelah berbagai operasi militer dilancarkan koalisi Kurdi, Suriah, dan lainnya yang dipimpin oleh AS.
Â
Simak pula video pilihan berikut:
Trump: Kami Membunuh Mereka Semua
Trump sering mengumumkan keberhasilan yang didapat oleh koalisi militer AS, mengklaim bahwa ISIS telah dikalahkan.
Pada bulan lalu, Trump mengatakan bahwa pasukan AS "telah membunuh para teroris yang bertanggung jawab atas serangan di Suriah yang menewaskan empat orang Amerika pada Januari."
Kemudian pada Selasa lalu, pasukan yang didukung AS di Suriah mengatakan bahwa pihaknya berhasil menangkap gerilyawan yang dicurigai terlibat dalam serangan Januari itu.
Trump juga mengatakan pasukan AS telah membunuh para militan yang menyerang teater Bataclan di Paris pada 2015, serta aktor yang menjadi dalang pengeboman USS Cole -sebuah serangan terhadap kapal perusak berpeluru kendali- pada 12 Oktober 2000 yang menewaskan 17 prajurit Amerika. Otak serangan yang dimaksud adalah Jamal al-Badawi, yang diyakini telah tewas dalam serangan presisi di Yaman. Sedangkan tersangka utama dalam serangan USS Cole, Abd al-Rahim al-Nashiri, ditahan di kamp penahanan AS di Teluk Guantanamo, Kuba.
"Kami membunuh mereka semua," klaim Trump.
"Kami membunuh mereka semua," ia mengulang untuk menekankan.
Â
Advertisement