Sukses

Meski Susah Dicari, 3 Harta Karun Berikut Bisa Ditemukan di Era Modern?

3 jenis harta karun yang kemungkinan masih bisa dijumpai di zaman sekarang.

Liputan6.com, Mexico City - Bagi sebagian besar orang, menemukan harta karun bisa menjadikan hidup mereka berubah, seperti kaya mendadak atau mungkin terkenal.

Anda dapat menemukan bagian dari sejarah yang dinilai telah hilang untuk selamanya, atau sesuatu yang bahkan tidak pernah diketahui oleh arkeolog terkait titik harta karun tersebut.

Namun tahukah Anda bahwa ada sejumlah harta karun yang konon masih bisa ditemukan di zaman serba modern ini? Berikut tiga di antaranya, sebagaimana dikutip dari situs List Verse, Jumat (22/3/2019).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 4 halaman

1. Awa Maru

Awa Maru adalah kapal perang Jepang yang dibangun selama Perang Dunia II. Dengan berakhirnya pertempuran ini, Amerika Serikat semakin khawatir dengan pasukan sekutu yang ditahan oleh Jepang.

Mereka takut bukan karena eksekusi massal, tetapi karena sumber daya Jepang rendah dan akan memprioritaskan rakyatnya sendiri daripada musuh-musuh mereka.

Lalu, Swiss menegosiasikan kesepakatan antara kedua belah pihak: AS akan mengirim pasokan darurat, yang memungkinkan kapal-kapal Jepang melintas tanpa dibom.

Melihat peluang itu, Jepang menggunakan kapal-kapal yang jauh lebih besar dari biasanya dan membiarkan AS --dengan aman-- mengangkut bahan-bahan mentah, warga mereka yang paling cerdas, dan koleksi harta yang tak ternilai harganya --seperti emas dan karya seni.

Sayangnya untuk Jepang, cuaca buruk mencegah seluruh armada AS untuk tidak menyergap Jepang. Kapal USS Queenfish mentorpedo Awa Maru pada tahun 1945, menewaskan semua kecuali satu dari 2.004 orang di dalamnya.

Meskipun AS menyembunyikan lokasi kapal yang tenggelam itu selama beberapa dekade, namun Awa Maru tidak pernah diklasifikasikan dan dinyatakan telah tenggelam di perairan Tiongkok.

Pada 1970-an, sebuah ekspedisi yang dilakukan China menghabiskan jutaan dolar untuk mencoba menemukan harta itu, tetapi tidak menemukan apa pun.

Nilainya konon mencapai US 5-10 miliar, yang meliputi gading, logam mulia, batu permata, dan artefak sejarah.

3 dari 4 halaman

2. Harta Karun Tsar

Apa yang terbesit dalam pikiran Anda ketika ada yang menyebut Rusia? Sebagian besar orang memikirkan satu dari tiga hal: penindasan, konspirasi, atau dekadensi.

Karena itu, tidak mengherankan jika Tsar Nicholas II (Tsar terakhir Kekaisaran Rusia) yang diduga menyimpan harta karun bernilai miliaran dolar, sebelum Bolshevik Revolution (Revolusi Bolshevik) pada 1917. Namun satu-satunya pertanyaan adalah di mana letaknya?

Satu teori menyatakan bahwa harta itu, yang sebagian besar terdiri dari emas, disembunyikan atau hilang begitu saja di terowongan di bawah Omsk --sebuah kota di Siberia yang berlaku sebagai ibu kota de facto selama revolusi.

Omsk memiliki jaringan terusan bawah tanah yang luas. Menurut fakta yang diketahui, banyak emas murni yang diangkut di sana selama revolusi.

Pada tahun 2001, ada teori yang menyebut bahwa emas-emas tersebut konon disembunyikan di bawah rumah seorang balerina atau nyonya kerajaan, Mathilda Kshesinskaya. Penggalian di rumahnya yang terletak di St. Petersburg tampaknya merupakan upaya sia-sia.

Pada tahun 1971, saat Kshesinskaya meninggal, ada kemungkinan harta karun tersebut dipindahkan pada suatu titik selama tahun-tahun berikutnya.

Sementara itu, teori ketiga mengungkapkan bahwa seluruh emas tenggelam RMS Republic, kapal Irlandia yang karam di pantai Nantucket. Menurut anggapan ini, emas itu dikirim oleh Prancis ke Tsar Nicholas II secara rahasia, ketika Republic bertabrakan dengan kapal lain dan kandas.

Bangkai kapal ditemukan pada tahun 1981, meski pencarian selama 74 hari setelahnya --pada beberapa tahun kemudian-- tidak membuahkan apa-apa.

Akhirnya, teori lain menunjukkan bahwa emas itu mungkin berada di atas kereta trans-Siberia yang menabrak Danau Baikal, yang kebetulan merupakan danau tertua dan terdalam di dunia.

4 dari 4 halaman

3. Skeleton Canyon

Skeleton Canyon terletak di Pegunungan Peloncillo di sepanjang perbatasan Arizona-New Mexico. Sebelum Abad ke-20, ngarai ini adalah jalur yang populer bagi penyelundup yang ingin memindahkan barang rampasan mereka ke Tucson, serta para bandit yang ingin menyergap mereka.

Kemungkinan, Skeleton Canyon berisi beberapa situs harta karun. Di sana bahkan ada situsnya yang bernama Skeleton Canyon Treasure, merujuk pada satu tangkapan khusus yang awalnya dikenal sebagai Monterrey loot atau jarahan Monterrey.

Menjelang akhir Abad ke-19, gerombolan bandit Amerika melakukan penggerebekan di kota Meksiko, Monterrey.

Meskipun terjadi pertumpahan darah, namun serangan itu cukup berhasil dan kawanan bandit konon berhasil mengumpulkan 39 batang emas, berlian senilai US$ 1 juta, koin perak dan emas sekarung, dan salib emas yang tak terhitung jumlahnya, piala, patung, serta artefak Katolik.

Namun, aksi mereka mendapat perlawanan dari kelompok lain. Mereka dikejar-kejar hingga sejauh 1.000 mil, membuat mereka menyembunyikan harta karun rampasan sebanyak yang mereka bisa. Tak sedikit pula dari mereka yang meregang nyawa dalam perjalanan tersebut.

Ada beberapa laporan sepanjang tahun tentang orang-orang yang mendirikan kemah, kemudian menghilang dengan cepat di lokasi itu. Penduduk setempat percaya bahwa mereka mungkin telah mendapatkan apa yang mereka inginkan: harta karun.

Â