Liputan6.com, Dhaka - Sedikitnya 19 orang dilaporkan tewas dalam kebakaran besar yang melanda sebuah gedung perkantoran di pusat bisnis Banani di ibu kota Bangladesh, Kamis 28 Maret.
Dikutip dari BBC pada Jumat (29/3/2019), juru bicara otoritas pemadam kebakran setempat juga menyebut sebanyak 70 orang terluka.
Korban tewas kemungkinan bertambah, mengingat puluhan orang masih terperangkap di gedung perkantoran 19 lantai itu hingga Kamis malam.
Advertisement
Baca Juga
Banyak di antara korban yang terperangkap berada di tiga lantai teratas gedung tersebut, yang merupakan titik utama kebakaran.
Media setempat mengatakan orang-orang terlihat berteriak minta tolong dari jendela gedung, dan setidaknya enam orang nekat melompat keluar dari bangunan yang terbakar.
Tim pemadam kebakaran, yang didukung oleh anggota angkatan laut dan udara Bangladesh, dipanggil ke lokasi kejadian untuk mengendalikan kobaran api. Puluhan orang berhasil diselamatkan.
"Sembilan belas unit pemadam kebakaran bekerja di tempat kejadian. Angkatan laut dan angkatan udara Bangladesh juga bergabung untuk memerangi api," kata petugas jaga Mohammad Russel dari ruang kontrol pusat layanan pemadam kebakaran Dhaka, seperti dikutip oleh kantor berita AFP.
Helikopter angkatan udara juga terlihat berkali-kali menyelamatkan orang-orang dari atap gedung.
Selain itu, helikopter juga turut menjatuhkan air ke gedung yang terbakar, sementara ratusan kerabat dan teman korban yang panik berkumpul di luar gedung.
Â
Simak video pilihan berikut:Â Â
Â
Kebakaran Sering Terjadi di Bangladesh
Kebakaran besar relatif sering terjadi di Bangladesh, karena longgarnya peraturan keselamatan dan kondisi bangunan yang buruk. Ratusan orang telah terbunuh dalam beberapa tahun terakhir.
Bulan lalu, kobaran api besar-besaran di kawasan tua Dhaka menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai puluhan lainnya.
Pada bulan yang sama, kebakaran di daerah kumuh di kota pantai Chittagong menewaskan sedikitnya sembilan orang.
Dhaka, dengan populasi lebih dari 18 juta jiwa, adalah salah satu kota terpadat di dunia. Sekitar 3,5 juta penduduknya tinggal di daerah kumuh, menurut Bank Dunia.
Advertisement