Liputan6.com, Washington DC - Jika Anda berkunjung ke museum benda-benda bersejarah Mesir, Anda akan mengetahui bahwa sebagian besar hidung patung telah rusak. Ternyata, hal itu bukan sebuah kebetulan.
Adela Oppenheim, seorang kurator Departemen Seni Mesir di The Metropolitan Museum of Art, New York AS menyampaikan alasan di balik perusakan, sebagaimana dikutip dari laman Live Science pada Jumat (29/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ternyata benda bersejarah tersebut dipatahkan pada bagian hidung, karena banyak warga Mesir Kuno percaya bahwa patung memiliki kekuatan hidup. Konon, jika sebuah kekuatan lawan tidak menyukai sosok dalam patung itu, maka ia akan merusak bagian hidungnya.
Menurut Oppenheim, hal itu dikarenakan kekuatan untuk bertahan hidup berawal dari bernafas. Proses pernapasan sendiri dilakukan dengan menggunakan hidung.
Maka tak heran jika terdapat ritual buka mulut (opening of the mouth ritual) untung menyelamatkan patung yang dirusak. Bibir benda bersejarah itu tidak benar-benar dibuka dalam prosesi, namun diolesi dengan minyak. Tradisi tersebut dipercaya oleh masyarakat Mesir kuno akan memberikan kehidupan kembali pada kekuatan mistis yang terdapat dalam patung tersebut.
Â
Simak pula video pilihan berikut:
Dirusak Perampok
Kepercayaan bahwa patung memiliki kekuatan yang hebat beredar dengan luas. Hal itu mendorong orang-orang yang berkepentingan merusak bagian hidungnya. Misalnya adalah para perampok, pencuri di makam atau situs keramat lain yang khawatir jika tenaga supranatural dari objek bersejarah tersebut mengganggu misinya.
"Pada dasarnya (mereka) harus membunuhnya," kata Oppenheim. Ia meneruskan bahwa satu-satunya cara membunuh kekuatan mistis dari patung adalah dengan menjadikannya tak bisa bernafas.
"Meski demikian, sebagian kasus tidak berhenti dengan menghancurkan hidung. Beberapa juga merusak bagian wajah, tangan, dan kaki untuk benar-benar mematikan kekuatan mereka," lanjut Oppenheim.
Sang kurator museum seni Mesir itu mengatakan bahwa kadang memang patung rusak karena fenomena alam, misal banjir. Namun, kerusakan umum di bagian hidung disebabkan oleh kepercayaan kuno tersebut.
Advertisement