Liputan6.com, Lagos - Tragedi tidak bisa dihindarkan setelah seorang ratu kecantikan muda Nigeria, kehilangan nyawanya karena komplikasi yang dideritanya dari operasi pembedahan untuk memindahkan lemak dari bagian tubuhnya yang lain ke bokongnya.
Menurut sebuah laporan oleh naij.com yang dikutip dari Ghanaweb.com Sabtu (30/3/2019), Onwuzuligbo Nneka Miriam, yang memenangkan Face of Democracy Transformation 2013, menggunakan jasa seorang Ahli Bedah Amerika yang berbasis di Lagos, untuk pembesaran bokong. Dalam prosesnya, ternyata sebagian besar lemaknya tertahan di paru-paru sehingga membuatnya tak sadarkan diri selama berhari-hari.
Beberapa laporan lain menyatakan bahwa Miriam dalam keadaan koma sejak 30 Desember 2018, sebelum meninggal di suatu tempat di Nigeria pada bulan Februari. Sementara ahli bedah yang bertanggungjawab atas kematiannya kabur sejak itu.
Advertisement
Berita sedih tentang kematian mantan ratu kecantikan Nigeria itu menarik perhatian netizen dan meninggalkan banyak komentar di media sosial. Di antara orang-orang yang berbicara tentang kematian Miriam adalah politisi Nigeria yang populer, Femi Fani-Kayode, yang pernah menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nigeria.
Just heard about the ex-beauty queen who died during a buttock enlargement procedure in Lagos. So Sad. And what a terrible way to go. The surgeon that did the operation is now on the run. Those that are not satisfied with their buttocks must beware. Vanity upon vanity! RIP.
— Femi Fani-Kayode (@realFFK) March 27, 2019
Di Twitter ia menulis, "Baru saja mendengar tentang mantan ratu kecantikan yang meninggal saat prosedur pembesaran bokong di Lagos. Sangat sedih. Dan cara yang mengerikan untuk meninggal. Dokter bedah yang melakukan operasi sekarang buron. Mereka yang tidak puas dengan bokongnya harus waspada. Kebanggaan demi kebanggan! RIP (rest in piece)."Â
Saksikan juga video berikut ini:
Petaka Serupa
Kematian tragis juga menimpa ratu kecantikan dari Duran, Ekuador. Gadis bernama Catherine Cando itu tewas mengenaskan usai menjalani prosedur sedot lemak (liposuction) yang merupakan hadiah dari ajang kontes tersebut.
Model glamor itu memenangi gelar Queen of Duran pada Oktober 2014. Sebagai kompensasinya, ia mendapatkan sebuah mobil baru, tablet pintar, dan pengobatan bedah kosmetik gratis.
Awalnya, remaja 19 tahun itu menunda menjalani perawatan kosmetik karena merasa tak membutuhkannya. Tapi akhirnya ia menyerah tak lama setelah memenangkan gelar tersebut.
"Aku menjauhi bedah kosmetik. Saat merasa lebih gemuk, aku memilih olahraga untuk menurunkan berat badan," kata Cando saat penobatan sebagai ratu kecantikan seperti dikutip dari News.com.au, Rabu 14 Januari 2015.
Namun pendiriannya melemah, Cando akhirnya memutuskan untuk menggunakan hadiah bedah kosmetik itu. Sekitar 3 bulan setelah ia dianugerahi gelar Queen of Duran.
"Sebelum menjalani operasi, ia kerap dibujuk banyak ahli bedah. Tapi kala itu pendiriannya keras, dan terus berkata: tidak," ujar kakak laki-laki Cando, Daniel Zavala.
"Dia bahkan berpikir untuk memberikan treatment itu sebagai hadiah untuk orang lain. Tapi akhirnya dia setuju menjalaninya, meski 'menelan ludahnya' sendiri," tutur Zavala.
Kini sang ratu kecantikan sudah tiada. Ahli bedah yang melakukan prosedur gagal itu dilaporkan telah ditangkap. Dengan tuduhan melakukan kelalaian yang menyebabkan pasien meninggal di meja operasi ketika selama prosedur sedot lemak.
"Saya diberitahu dia meninggal karena edema otak --pembengkakan otak akibat terdapat banyak cairan, tapi staf klinik mengatakan kepada kerabat Cando, bahwa penyebabnya karena serangan jantung," ungkap pengacara Carlos Reyes Izquierdo.
"Saya telah memerintahkan ahli sitologi -- pemeriksaan sel -- dan patologi untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun, dugaan awal kematian tragis itu terjadi akibat kelalaian dalam prosedur operasi. Namun hingga kini belum ada penjelasan lebih lanjut dari tim dokter terkait," jelas Izquierdo.Â
Kematian tragis serupa pernah menimpa model Brasil Pamela Nascimento. Wanita berusia 27 tahun itu juga meninggal selama operasi sedot lemak pada tahun 2011.
Penyebab kematiannya terdaftar karena mengalami syok hipovolemik, di mana ia kehilangan darah begitu banyak dan jantungnya tidak mampu memompa cukup darah ke tubuh.
Advertisement