Liputan6.com, Washington, D.C. - Jaksa Agung William Barr pada Jumat 29 Maret 2019 mengatakan Departemen Kehakiman sedang mempersiapkan versi yang sudah siap dipublikasikan, dari laporan rahasia jaksa penyidik khusus Robert Mueller setebal hampir 400 halaman tentang penyelidikan yang dilakukannya terhadap campur tangan Rusia dalam pemilu presiden Amerika tahun 2016. Ia juga menyatakan siap merilisnya pada pertengahan April atau bahkan lebih cepat lagi.
Dalam surat kepada Ketua Komite Kehakiman di DPR dan Senat, Barr menulis bahwa jaksa penyidik khusus Robert Mueller membantu Departemen Kehakiman untuk mengkaji laporan dari bahan grand jury rahasia itu dan informasi rahasia lainnya.
Baca Juga
"Melihat kemajuan yang kami capai, kami siap merilis laporan itu pada pertengahan April, atau lebih cepat lagi," ujar Barr dalam surat kepada Ketua Komite Kehakiman DPR Jerrold Nadler, yang juga anggota faksi Demokrat dari negara bagian New York; dan juga kepada Ketua Komite Kehakiman Senat Lindsey Graham, yang juga anggota faksi Republik dari negara bagian South Carolina seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (30/3/2019).
Advertisement
Barr menambahkan ia tidak berencana menyampaikan laporan itu kepada Gedung Putih setelah mendapat lampu hijau dari Presiden Trump, bahkan Trump menurutnya menyerahkan kepadanya untuk merilis laporan itu dalam bentuk yang dianggap tepat.
"Meskipun Presiden Trump berhak menegaskan hak-hak istimewanya pada sebagian laporan itu, ia telah menyampaikan secara terbuka bahwa ia berniat menyerahkannya kepada saya. Oleh karena itu tidak ada rencana untuk menyerahkan laporan itu ke Gedung Putih untuk dikaji terlebih dulu," tulis Barr.
Kongres Libur Musim Semi 12-28 April
Kongres akan reses selama dua minggu pada 12-28 April, sehingga kemungkinan laporan itu akan disampaikan kepada para anggota Kongres di luar kota.
Jaksa penyidik khusus Robert Mueller menyelesaikan penyelidikannya selama 22 bulan terhadap campur tangan Rusia dalam pemilu presiden Amerika pada tahun 2016, dan menyerahkannya kepada Jaksa Agung William Barr Jumat lalu 22 Maret. Dalam laporan final itu ia menyatakan bahwa tidak ada bukti Trump atau siapapun yang terkait dengan tim kampanye presidennya tahun 2016 yang berkonspirasi dengan pemerintah Rusia untuk membantu kemenangan Trump.
Tetapi Mueller tidak menjawab pertanyaan apakah Trump telah menghalangi jalannya penyelidikan itu.
Kesimpulan laporan yang ditulis Barr dan disampaikan kepada Kongres memicu kecaman keras dari faksi Demokrat dan sejumlah kritikus, karena "menyimpulkan" laporan setebal 400 halaman itu menjadi empat halaman saja, dan memastikan bahwa Trump tidak mengganggu jalannya penyelidikan karena tidak terlibat dalam "kejahatan mendasar" terkait upaya campur tangan Rusia dalam pemilu presiden itu.
Barr akhirnya berjanji akan merilis laporan Robert Mueller itu setelah ketua dari enam komite di DPR yang dikuasai oleh Demokrat memberikan tenggat waktu hingga 2 April kepadanya untuk merilis laporan lengkap dan menyerahkan bukti-bukti mendasar yang digunakan Mueller untuk menulis laporannya.
Saksikan juga video berikut ini:
Tenggat Pengiriman Laporan Lengkap 2 April
Dalam pernyataan hari Jumat, Nadler menegaskan tenggat yang disampaikannya. "Sebagaimana yang saya sampaikan kepada Jaksa Agung awal minggu ini, Kongres menghendaki laporan Mueller yang lengkap dan menyeluruh, bukan laporan yang ditulis ulang atau di-edit, dan juga seluruh akses pada bukti-bukti yang disampaikan; selambat-lambatnya pada 2 April,” tegasnya.
Trump telah berulangkali menyebut kesimpulan Barr atas laporan Mueller itu "benar-benar membebaskannya dari seluruh tuduhan" dan bahwa ia baik-baik saja jika laporan itu disampaikan kepada publik.
Dalam surat kepada Nadler dan Graham, Barr mengatakan ia siap memberikan kesaksian di hadapan Komite Kehakiman Senat pada 1 Mei dan di hadapan Komite Kehakiman DPR pada 2 Mei.
Advertisement