Sukses

Arab Saudi Dituduh Retas Data Pribadi Jeff Bezos, Terkait Kasus Jamal Khashoggi?

Penyelidikan terbaru menunjukkan bahwa Arab Saudi dituduh menyadap dan menyebarkan pesan panas Jeff Bezos. Diduga berkaitan dengan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

Liputan6.com, Washington DC - Kepala penyelidik pribadi yang disewa oleh CEO Amazon Jeff Bezos menuduh pemerintah Arab Saudi telah menyadap ponsel pribadi milik kliennya. Hal itu disebut-sebut berkaitan dengan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Penyadapan yang diduga dilakukan oleh Saudi telah berhasil mendapatkan informasi dari Bezos, sebagaimana disampaikan oleh penyelidik pribadi, Gavin de Becker, kepada situs web The Daily Beast. Termasuk yang didapat adalah sejumlah foto mesum dan pesan panas antara bos Amazon itu dengan pasangan gelapnya, Luren Sanchez, seorang mantan pembawa acara televisi.

"Penyelidik kami dan beberapa ahli menyimpulkan dengan keyakinan tinggi bahwa Saudi memiliki akses ke telepon Bezos, dan memperoleh informasi pribadi," tulis de Becker. "Sampai hari ini, tidak jelas sampai sejauh mana, jika ada, American Media Inc. (AMI) mengetahui detailnya," dikutip dari The Guardian pada Minggu (31/3/2019).

Perlu diketahui bahwa AMI merupakan perusahaan induk dari National Enquirer, sebuah tabloid yang sempat memperbincangkan kencan gelap Bezos sebagai alasan perceraiannya dengan MacKenzie.

De Becker melanjutkan bahwa Negeri Petrodollar telah lama menargetkan the Washington Post yang dimiliki oleh Bezos, menyusul kematian salah satu kolumnisnya Jamal Khashoggi. Jurnalis itu meninggal di Konsulat Saudi di Turki pada Oktober 2018 lalu.

"Beberapa orang Amerika akan terkejut mengetahui bahwa pemerintah Saudi telah sangat berniat merugikan Jeff Bezos sejak Oktober lalu, ketika (Washington) Post mulai melakukan pemberitaan tanpa henti tentang pembunuhan Khashoggi," tutur de Becker.

Sebagaimana diketahui bahwa meskipun pembunuhan Khashoggi masih menjadi misteri, CIA telah menyimpulkan bahwa kasus itu mungkin diperintahkan oleh putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).

Saat ini, laporan hasil investigasi terbaru de Becker telah diserahkan kepada pejabat federal AS. Sedangkan pihak kedutaan Negeri Minyak di Washington DC belum memberikan komentar terkait hal itu. Meski demikian, pada Februari lalu seorang menteri urusan luar negeri Saudi mengatakan bahwa negaranya tidak memiliki hubungan dengan berita perselingkuhan yang diwartakan oleh National Enquirer.

Pihak AMI juga belum memberikan tanggapan. Sebelumnya, perusahaan itu mengatakan telah bertindak secara sah dalam liputan berita panas yang dimaksud.

 

Simak pula video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Tuduhan Sebelumnya

Sebelum hasil investigasi de Becker ini menyeruak, Bezos sempat menuduh kakak kekasih gelapnya, Luren Sanchez, sebagai penyebar pesan panas.

Michael Sanchez, pada pertengahan Maret 2019, dianggap telah menyebar pesan mesum itu seharga USD 200.000 (sekira Rp 2,8 miliar).

Saat itu, The Daily Beast melaporkan bahwa de Becker sudah mencurigai Michael Sanchez sebagai pembocor pesan panas yang dimaksud.

Pesan-pesan itu berisi percakapan antara Bezos dengan Luren Sanchez, termasuk setidaknya 20 foto organ vital orang terkaya dunia itu.

Menanggapi tudingan tersebut, Michael Sanchez membantah dengan tegas. Pemimpin perusahaan kecil bernama Axis Management itu mengatakan bahwa ia justru berusaha melindungi Bezos dan Lauren selama ini.

Dalam sebuah kesempatan Michael mengatakan bahwa adiknya memang sering menunjukkan foto panas Bezos kepada sahabat-sahabat wanitanya.

"Ada sekitar 20 foto organ vital. Lauren kemungkinan membagikan foto-foto itu ke sahabat-sahabat perempuannya, (tetapi) tidak dengan niat jahat," pungkasnya.