Liputan6.com, Jakarta - Air liur atau ludah biasanya dianggap remeh oleh banyak orang. bahkan sebagian orang akan melihatnya dengan rasa jijik.
Padahal, cairan bergelembung ini memiliki banyak manfaat untuk makhluk hidup. Di antara kegunaan air ludah adalah untuk mentransfer hormon penghilang stress, menjaga gigi tetap utuh, serta membantu hewan tertentu mendapatkan mangsanya.
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya itu, air ludah bahkan diperjual belikan di negara tertentu. Berikut lima fakta tentang air liur yang belum diketahui oleh banyak orang, seperti dilansir dari laman List Verse pada Minggu (31/3/2019).
Â
Simak pula video pilihan berikut:
1. Tidak Bisa Menghilangkan Haus
Mungkin saat kecil, kita pernah bertanya-tanya mengapa menelan ludah tidak bisa menghilangkan haus. Sebagian mungkin belum mendapatkan jawaban hingga hari ini.
Ternyata, hal itu disebabkan oleh permasalahan konsentrasi zat dalam cairan, bukan sebatas jumlah cairan yang ada. Agar tetap terhidrasi, makhluk hidup -khususnya manusia dan hewan- harus menyerap cairan yang kurang terkonsentrasi oleh garam dan zat terlarut lainnya, dibandingkan dengan cairan yang sudah ada dalam tubuh.
Untuk diketahui, saliva telah penuh dengan enzim dan protein sehingga jauh lebih terkonsentrasi dibandingkan dengan air mineral misalnya.
Advertisement
2. Membantu Hewan Berburu Mangsa
Anda pernah melihat bagaimana katak menangkap mangsanya? Amfibi itu menggabungkan tiga hal untuk mendapatkan makanan, yakni: kecepatan, ketepatan, dan salivanya yang sangat lengket. Namun, hal terakhir itu adalah kunci hasil buruannya tidak bisa lari.
Dalam proses menangkap mangsa, katak akan menjulurkan lidahnya yang memiliki air liur sangat cair dan tipis, hampir tak kasat mata. Saat buruan sudah tertangkap, lidah itu ditarik dengan air liur tiba-tiba berubah menjadi kental. Saat itu, korban buruan sudah tidak bisa melarikan diri dan sang predator hanya tinggal menelannya.
3. Menghilangkan Stress
Para ilmuwan filematologi atau studi tentang ciuman telah menyelidiki kegunaan air liur dalam ciuman. Saliva diketahui memainkan peran yang sangat kuat dalam reproduksi hormon tanpa disadari.
Sejumlah peneliti pernah meminta para pasangan usia kuliah untuk berciuman, kemudian menganalisis hormon mereka yang dibandingkan dengan para sejoli yang hanya berpegangan tangan.
Ternyata mereka yang berciuman mengalami penurunan hormon kortisol (penyebab stress) dan peningkatan oksitosin. Kedua jenis hormon tersebut ternyata menjadi kunci keberhasilan reproduksi, karena meningkatkan gairah seks.
Advertisement
4. Perdagangan Saliva
Di Afrika Selatan, air liur - khususnya ludah yang berasal dari pasien tuberkulosis diperjual-belikan. Saliva yang terjangkit virus tersebut dimasukkan ke dalam botol dan dibeli oleh orang yang sehat.
Para pembeli kemudian membawa botol itu ke klinik kesehatan, mengklaim sebagai milik mereka. Setelah dilakukan uji laboratorium, cairan itu akan dikonfirmasi TB-positif. Para pembeli saliva kemudian menerima kartu klinik yang menyatakan bahwa mereka menderita penyakit berbahaya tersebut.
Belakangan diketahui bahwa mereka melakukan hal itu untuk mendapatkan hibah dari departemen pengembangan sosial. Mereka akan mendapatkan uang sekitar US$ 75 (sekitar Rp 1.068.000) setiap bulannya.