Liputan6.com, Washington DC - Seorang wanita yang membawa dua paspor China dan sebuah perangkat dengan malware komputer, diduga berbohong untuk memasuki resor sekaligus kelab golf pribadi milik Donald Trump, Mar-a-Lago, pada Sabtu, 30 Maret 2019.
Perempuan bernama Yujing Zhang itu kemudian ditangkap oleh petugas keamanan yang berjaga di sana. Saat diinterogasi, Zhang yang berusia 32 tahun mengaku dia berada di resor mewah tersebut untuk berenang, menurut pengaduan pidana yang diajukan di Pengadilan Distrik Amerika Serikat.
Baca Juga
Lantaran tak ada masalah kendala bahasa yang potensial, maka staf percaya pelaku punya hubungan keluarga dengan anggota klub dan membiarkannya masuk tanpa pertimbangan apapun, demikian seperti dikutip dari BBC, (3/4/2019).
Advertisement
Zhang --yang digambarkan dalam pernyataan tertulis sebagai wanita Asia-- dituduh membuat pernyataan palsu kepada petugas federal dan secara ilegal memasuki area terlarang. Presiden AS berada di Palm Beach pada saat kejadian tersebut terjadi.
Menurut dokumen pengadilan, pada saat masuk ke resor mewah yang ada di Florida itu, Zhang mengarang cerita dengan mengatakan kepada resepsionis di meja depan bahwa dia ada di sana untuk menghadiri acara "United Nations Chinese American Association".
Resepsionis, yang tahu bahwa pertemuan seperti itu telah dijadwalkan, menjadi curiga terhadap gerak-gerik Zhang. Zhang kemudian ditarik keluar dari ruangan untuk diinterogasi lebih lanjut.
Beraksi Tak Sendiri
Zhang mengaku kepada petugas keamanan bahwa dia diinstruksikan oleh seorang teman, yang diidentifikasi berinisial "Charles", agar melakukan perjalanan dari Shanghai (China), ke Palm Beach untuk menghadiri acara PBB yang disebutkan tadi.
Tetapi Charles tidak memberikan rincian lebih lanjut, menurut dokumen pengadilan.
Dia menambahkan, Charles telah mendesaknya untuk mencoba berbicara dengan anggota keluarga Donald Trump tentang hubungan ekonomi China-Amerika, kata pernyataan tertulis pengadilan.
Agen dinas rahasia, Samuel Ivanovich, menyampaikan bahwa Zhang membawa empat ponsel, laptop, hard drive eksternal dan thumb drive (USB) yang mengandung malware atau virus komputer, tetapi tidak ada satu pun pakaian renang --mengingat Zhang mengaku hanya ingin berenang di Mar-a-Lago.
Dalam dokumen pengadilan, Ivanovich mencatat bahwa Zhang tidak mengalami kesulitan berbicara dalam bahasa Inggris dan menjadi "agresif secara verbal" dengan pihak berwenang ketika penyelidikan berlangsung.
Zhang akan tetap ditahan sampai sidang minggu depan. Jika terbukti bersalah, dia bisa menghadapi hukuman maksimal lima tahun penjara. Pengacaranya sejauh ini menolak berkomentar.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Sepintas Tentang Mar-a-Lago
Mar-a-Lago adalah sebuah rumah dan National Historic Landmark di Palm Beach, Florida, yang dibangun sejak 1924 sampai 1927 oleh pewaris usaha dan sosialita Marjorie Merriweather Post.
Post ingin rumah ini dijadikan kediaman musim dingin bagi presiden Amerika Serikat dan tamu asing di masa depan. Usai kematiannya tahun 1973, rumah ini diberikan kepada pemerintah.
Akan tetapi, presiden-presiden selanjutnya menolak tinggal di rumah ini. Kepemilikannya dikembalikan ke kelurga Post pada tahun 1980, lalu dibeli oleh Donald Trump tahun 1985.
Seiring terpilihnya Trump sebagai presiden Amerika Serikat pada November 2016, kehendak Marjorie Post pun terwujud.
Rumah 126 kamar seluas 10.2193 meter persegi ini mencakup Mar-a-Lago Club, klub khusus anggota yang memiliki kamar tamu, spa, dan fasilitas hotel lainnya. Keluarga Trump tinggal di bangunan pribadi yang terpisah.
Advertisement