Liputan6.com, Kolombo - Garuda Indonesia penerbangan GA 972 berpesawat Airbus A330 relasi Aceh - Jeddah dilaporkan mendarat darurat di Sri Lanka pada Selasa 2 April 2019 pukul 21.00 malam waktu lokal.
Pesawat itu mendarat di Bandara Internasional Bandaranaike (BIA) atau Bandara Colombo di ibu kota Sri Lanka.
Seperti dikutip dari media lokal Colombopage.com (3/4/2019), pesawat dengan 338 penumpang dan kru itu mendarat darurat akibat tekanan rendah pada kabin.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, seperti dikutip dari Daily Mirror, manajer yang bertugas di bandara menyatakan pesawat didaratkan setelah pilot menginformasikan kepada ruang kendali BIA perihal adanya asap di dalam pesawat.
Insiden tersebut berlangsung ketika pesawat Garuda Indonesia GA 972 sedang melintas di langit Sri Lanka menuju Jeddah, Arab Saudi dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh, Indonesia.
BIA telah membuat pengaturan khusus untuk mengerahkan truk pemadam kebakaran dan ambulans sebelum kedatangan penerbangan.
Colombo Page melaporkan bahwa total 338 penumpang dan kru GA 972 dalam kondisi selamat tanpa terluka usai mendarat darurat. Mereka telah dikirim ke hotel terdekat.
Pihak Garuda Indonesia mengatakan langsung mengirimkan pesawat pengganti pukul 12.30 WIB dari Denpasar untuk mengangkut penumpang dari Kolombo ke Jeddah.
Sementara itu, insinyur penerbangan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut atas insiden tersebut.
Simak video pilihan berikut:
Penjelasan Garuda Indonesia
Vice Presiden Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, membenarkan bahwa ada pesawat Garuda Indonesia yang mendarat darurat di Bandara Colombo. "Rutenya Banda Aceh - Jeddah," jelas dia kepada Liputan6.com, Rabu (3/4/2019).
Menurutnya, pesawat harus mendarat di Kolombo karena tekanan kabin berkurang.
"Usai kejadian tersebut, Garuda Indonesia langsung mengirimkan pesawat pengganti pukul 12.30 WIB dari Denpasar untuk mengangkut penumpang dari Kolombo ke Jeddah."
"Saat ini penumpang kita inapkan di hotel menunggu pesawat pengganti," jelas Ikhsan.
Ikhsan memastikan bahwa pendaratan tersebut memang harus dilakukan dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan penumpang.
"Jadi pilot putuskan mendarat di Kolombo dan ganti pesawat. Semua penumpang oke dan akan melanjutkan perjalanan ke Jeddah," tutupnya.
Advertisement