Sukses

Bea Cukai Filipina Ungkap Penyelundupan 757 Tarantula Berbahaya dari Polandia

Bea cukai Filipina berhasil mengungkap penyelundupan ratusan ekor tarantula yang mematikan dari Polandia.

Liputan6.com, Manila - Otoritas bea cukai Filipina tercengang tatkala membuka kotak-kotak makanan yang dibungkus rapi dari Polandia. Bukan berisi kudapan istimewa, melainkan ratusan ekor tarantula hidup.

Dikutip dari USA Today pada Kamis (4/4/2019), tercatat sebanyak 757 ekor tarantula hidup diselundupkan berhasil disita oleh bea cukai Filipina di pusat distribusi pos, yang berlokasi tidak jauh dari Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila.

Temuan pada hari Senin itu juga turut menahan seorang pria warga negara Filipina, yang mencoba mengklaim ratusan tarantula itu sebagai "barang koleksi".

Banyak di antara tarantula tersebut masih berukuran bayi, yang disimpan di dalam botol plastik kecil dengan lubang-lubang ventilasi udara.

Adapun tarantula dewasa dikirim dalam wadah plastik tembus pandang, dengan total keseluruhan biaya pengiriman sebesar 310.000 peso, atau sekitar Rp 228 juta.

Undang-undang satwa liar Filipina melarang perdagangan, pengumpulan, dan kepemilikan tarantula, yang merupakan hewan peliharaan populer di kalangan penggemar arakhnida, atau ragam hewan invertebrata berkaki gabungan.

Meskipun ada ancaman denda yang besar dan hukuman penjara, sejumlah upaya penyelundupan satwa liar berhasil diungkap oleh petugas pengawas bea cukai di Manila sejak tahun lalu.

Beberapa selundupan hewan liar yang berhasil diamankan, di antaranya termasuk tokek, iguana, bunglon, dan reptil populer yang disebut naga berjanggut.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

2 dari 2 halaman

Salah Kaprah Tentang Tarantula

Dalam budaya populer, tarantula sering digambarkan sebagai hewan ofensif, yang bisa menyerang manusia secara mematikan.

Pada kenyataannya, ini bukan sesuatu yang dilakukan tarantula. "Kebanyakan laba-laba dapat merasakan panas dari tubuh manusia dan akan menghindarinya," kata Dave Clarke, kepala riset invertebrata di Kebun Binatang London, Inggris.

"Mereka secara alami tidak terlalu agresif," lanjutnya.

Menurutnya, ketika tarantula merasa terancanm, bentu kpertahanan pertama mereka adalah dengan cara bersembunyi, atau melarikan diri.

"Jika benar-benar terpojok, tarantula mungkin menggunakan taring mereka untuk mencegah calon penyerang, tetapi mereka tidak pernah benar-benar mau menyuntikkan racun," jelas Clarke.

Bahkan jika mereka menggunakan racun, masih menurut Clarke, kekuatannya jarang mematikan.