Sukses

Ini 4 Maskapai Dunia yang Dianggap Punya Catatan Keselamatan Buruk

4 maskapai dunia yang dianggap berbahaya namun menakjubkan, termasuk punya Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang mungkin secara statistik lebih aman daripada mengemudi kendaraan di darat. Kita juga bisa memilih maskapai mana yang akan digunakan tergantung pada pilihan pribadi.

Sayangnya, sama seperti bisnis lain, dunia penerbangan juga ada yang memiliki operator maskapai yang baik dan yang sangat buruk.

Berikut adalah 4 maskapai dengan catatan keselamatannya yang tidak bagus, berdasarkan situs Top Tenz, yang dikutip pada Kamis (4/4/2019).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 5 halaman

1. Ariana Afghan

Ariana Afghan berhasil bertahan dalam bisnis kedirgantaraan di Afghanistan sejak 1955, namun mengoperasikan maskapai komersial kecil di negara paling bergejolak dalam sejarah, tidaklah mudah.

Sepanjang berdirinya, maskapai ini telah mengalami 27 kecelakaan yang terdokumentasi, 8 di antaranya telah merenggut nyawa manusia.

Pada tahun 1969, kesalahan pendaratan menyebabkan Ariana Afghan jenis Boeing 727 menabrak sebuah rumah, menewaskan dua orang di darat dan 48 penumpang pesawat.

Pada tahun 1998, Boeing 727 lainnya oleng ke lereng gunung dekat Kabul, menewaskan 45 orang di dalam pesawat. Lalu pada tahun 1988, 25 orang meninggal ketika seorang jihadis Pakistan dilaporkan menembak jatuh sebuah pesawat Ariana Afghan, meski Pakistan telah menampik tudingan ini.

Risiko potensial lainnya saat terbang dengan Ariana Afghan antara lain kecelakaan aneh, kemungkinan pembajakan yang menyebabkan pesawat celaka, dan pesawat ditembak jatuh oleh roket.

3 dari 5 halaman

2. Merpati Nusantara Airlines

Merpati Nusantara adalah maskapai asal Indonesia yang berbasis di Jakarta dan punya reputasi buruk, termasuk keamanan. 

Maskapai ini mengoperasikan jadwal penerbangan domestik dan juga internasional ke daerah Timor Timur dari pusatnya di bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Aviation Safety Network menyebut, tidak kurang dari 50 insiden terjadi sejak maskapai ini didirikan pada tahun 1962. Tidak kurang dari 20 di antara kecelakaan tersebut telah menelan korban jiwa, yang paling tragis menewaskan sebanyak 69 orang.

Kecelakaan terakhir yang terjadi adalah pada 2013 dan Merpati Nusantara bahkan dimasukkan ke daftar maskapai penerbangan terlarang Uni Eropa pada tahun 2015.

Lalu pada 1 Februari 2014, Merpati resmi berhenti beroperasi karena faktor keuangan dan cara pihak maskapai dalam menangani keselamatan penumpang --perkiraan jumlah utang Merpati mencapai US$ 734 miliar.

Namun, Merpati optimis bahwa maskapai ini dapat mengumpulkan cukup modal investasi untuk mulai terbang kembali pada tahun 2019.

4 dari 5 halaman

3. Lion Air

Sejak mulai beroperasi pada tahun 2000, ada delapan dari pesawat-pesawat Lion Air yang harus menjalani perbaikan total.

Pada Oktober 2018, kecelakaan tragis menimpa maskapai ini di Tanjung Karawang, Jawa Barat, menewaskan seluruh orang di dalamnya.

Anehnya, Lion Air beberapa kali dilaporkan mengalami kendala dan masalah lain yang dialami penumpang. Beberapa kali pilotnya ditangkap polisi karena kedapatan menggunakan narkoba atau mabuk saat mengemudikan pesawat.

Selain dari awak kabin dan kru pesawat, kualitas burung besi maskapai ini juga beberapa kali dipertanyakan, meski menawarkan harga tiket yang miring.

5 dari 5 halaman

4. Tara Air

Seperti yang dijelaskan oleh Aviation Safety Network, Tara Air --anak perusahaan dari Yeti Airlines yang berbasis di Nepal-- didirikan pada 2009 dan dalam sepuluh tahun pertama operasinya, tidak kurang dari lima kecelakaan telah menimpa maskapai ini.

Dua dari kecelakaan itu adalah insiden serius dan keduanya menabrak bukit atau lereng gunung, menewaskan 45 orang di dalam pesawat.