Sukses

Kebakaran Dahsyat di Lokasi Olimpiade 2018 Korea Selatan, 3.650 Orang Dievakuasi

Seorang pria berusia 60 tahun dan wanita berumur 70-an meninggal dunia dalam insiden kebakaran dahsyat di Korea.

Liputan6.com, Seoul - Dua orang tewas dan ribuan diungsikan setelah angin kencang berembus saat kebakaran besar terjadi pada hari Jumat di provinsi pegunungan Korea Selatan. Lokasi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.

"Api itu kemungkinan berkobar pada Kamis 3 April 2019 malam dari percikan api di sebuah trafo dekat sebuah resor di Kota Goseong, Provinsi Gangwon sekitar 210 kilometer (130 mil) timur laut Seoul. Kemudian menyebar ke pegunungan di dekatnya," menurut Kapten di Markas Pemadam Kebakaran Gangwon, Choi Jin-ho, seperti dikutip dari Associated Press, Jumat (5/4/2019).

Choi mengatakan hampir 2.400 orang di Goseong dan sekitar 1.250 lainnya di Kota Sokcho telah dievakuasi akibat kebakaran besar di Korea Selatan itu. Dia mengatakan seorang pria 60 tahun dan seorang wanita berusia 70-an meninggal.

Pejabat pemadam kebakaran Gangwon lainnya, yang berbicara dengan syarat anonim karena peraturan kantor, mengatakan setidaknya 11 orang dirawat karena cedera. Kendati demikian tak dijelaskan sifat cedera atau berapa banyak yang dalam kondisi serius.

Dia mengatakan api menyebar dengan cepat melalui pegunungan karena angin kencang, membakar sekitar 250 hektar (1 mil persegi) hutan.

Video yang diposting ke media sosial di Korea Selatan menunjukkan kobaran api yang membumbung tinggi dari kawasan hutan yang luas, langit dipenuhi bara api dan puing-puing.

Foto-foto di pemberitaan menunjukkan bus yang terbakar, api melahap bukit, dan penduduk mengevakuasi kompleks apartemen dan masuk ke pusat kebugaran.

Saksikan juga video berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

2.700 Personel Darurat Dikerahkan

Kantor Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan dia mengadakan pertemuan darurat terkait kebakaran Jumat pagi. Ia meminta pejabat untuk mengerahkan semua sumber daya yang tersedia.

Moon menginstruksikan para pejabat untuk secara agresif memberi informasi dan mengevakuasi penduduk dan juga berkonsultasi dengan Korea Utara untuk memerangi api jika itu menyebar ke utara perbatasan.

Kapten Choi mengatakan hampir 800 petugas pemadam kebakaran memadamkan api, tetapi mereka mengalami masalah karena angin dan kondisi gelap dini hari yang mencegah penggunaan helikopter.

Brigade pemadam kebakaran dari semua daerah sekitarnya, termasuk Seoul, dilaporkan diperintahkan untuk mengirim truk guna membantu memerangi kobaran api.

Kantor berita Yonhap melaporkan, Badan Pemadam Kebakaran Nasional mengerahkan sekitar 2.700 personel darurat termasuk petugas pemadam kebakaran datang dari seluruh negeri, tetapi embusan kuat angin menyulitkan upaya untuk mengendalikan api.

Jumlah 11 korban luka diperkirakan akan meningkat pada hari Jumat.

"Sekitar 120 rumah hancur," kata laporan itu.

"Karena angin sangat kencang, kami lebih fokus pada mengurangi korban daripada memadamkan api," jelas Gubernur Gangwon Choi Moon-Soon.

Sekitar 100 truk pemadam berada di lokasi kejadian semalam, 100 lainnya akan tiba, imbuh seorang petugas pemadam kebakaran kepada Yonhap.

Sekitar 30 helikopter rencananya akan dikirim pada pagi hari dalam misi penyelamatan dan pemadam kebakaran di kota perbatasan Korea Selatan itu.