Sukses

Ahli Patologi Forensik: Seharusnya Luka Itu Tak Membuat Putri Diana Tewas

Hingga kini, spekulasi soal kematian Putri Diana terus berkembang. Banyak orang yang masih tidak percaya dengan hal tersebut.

Liputan6.com, London - Kematian Putri Diana sempat menggegerkan dunia. Wanita yang dikenal akan jiwa sosialnya tersebut mengagetkan banyak orang lantaran meninggal secara mendadak di Paris, Prancis pada 31 Agustus 1997.

Ibu dari Pangeran William dan Harry itu meninggal di University Hospitals Pitié Salpêtrière setelah mengalami kecelakaan maut.

Hingga kini, spekulasi soal kematian Putri Diana terus berkembang. Banyak orang yang masih tidak percaya dengan hal tersebut. Sebagian menilai, Princess of Wales itu seharusnya masih bisa selamat, mengacu pada kondisi luka dan kecepatan pertolongan yang ia dapatkan.

Salah satunya yang berpendapat seperti itu adalah Richard Shepherd, seorang ahli patologi forensik top Inggris yang menyampaikan pandangannya dalam sebuah buku terbaru yang ia tulis.

Dikutip dari laman foxnews.com, Senin (8/4/2019), menurut Richard Shepherd, luka yang dialami oleh Putri Diana sangat kecil.

Menurutnya, luka robek pada pembulu darah hanya akan menyebabkan kematian apabila terjadi di tempat atau titik yang salah -- di paru-paru misalnya.

"Aku belum pernah melihat luka aneh yang dispesifikasikan padanya selama karierku, aku tidak yakin dengan apa (luka lain) yang ku lihat."

"Kematian Putri Diana adalah contoh klasik dari kecelakaan-kecelakaan yang kerap kita dengar hampir setiap hari," tambahnya.

Namun, Shepherd menegaskan jika ada satu hal yang benar-benar bisa menyelamatkan nyawanya, yaitu kendalinya sendiri.

"Kalau saja dia mengenakan sabuk pengaman, ia mungkin akan tampil di hadapan umum dua hari setelah kecelakaan, meski dengan kondisi yang terengah-engah karena tulang rusuk yang patah," jelas Shepherd.

2 dari 3 halaman

Putri Diana Diisukan Mengandung Anak Dodi al-Fayed

Salah satu konspirasi liar seputar kematian Putri Diana yaitu isu kehamilannya yang membuat pihak istana tak suka. Ia disebut-sebut tengah hamil anak dari seorang muslim tajir dari Mesir yaitu Dodi al-Fayed.

Isu kehamilan ini sudah mulai terdengar dan menyeruak sebulan sebelum insiden kecelakaan maut di Paris yang merenggut nyawanya.

Selama liburan di Prancis beberapa minggu sebelumnya, beberapa surat kabar berspekulasi bahwa Diana hamil. Meski demikian, dari hasil post-mortem diklaim tidak ada tanda-tanda kehamilan pada Putri Diana.

 

3 dari 3 halaman

Ramalan Kematian Putri Diana

Pada Oktober 1996, Putri Diana sempat menuliskan surat kepada seorang sahabatnya, Paul Burrell. Dalam petikan tulisannya, ia mengaku berada dalam bahaya.

"Charles merencanakan kecelakaan mobilku, kegagalan rem dan cedera kepala serius. Untuk memberikannya jalan agar Charles bisa menikah lagi," demikian petikan surat Diana yang tersebar di banyak media kala itu.

Dalam surat yang ditulis sepuluh bulan sebelum kematiannya, Diana juga berpesan supaya surat itu disimpan sebagai jaminan di masa depan.

Ramalan tentang kematiannya pun disebut-sebut menjadi kenyataan. Putri Diana dan kekasihnya Dodi Al Fayed tewas pada 31 Agustus 1997.