Sukses

Seperti Dongeng, Georgia Akan Menanam Anggur di Mars

Mengklaim sebagai negara pertama yang berhasil menanam anggur di muka Bumi, Georgia bersiap dengan misi barunya, bercocok tanam di Mars.

Liputan6.com, Jakarta - Terobosan baru terkait dengan misi angkasa luar datang dari Georgia. Negara yang terletak di antara Pegunungan Kaukasus dan Laut Hitam itu tengah berusaha untuk menanam anggur di Mars.

"Orang Georgia adalah pembuat anggur pertama di Bumi dan sekarang kami merintis penanaman anggur di planet sebelah," kata Nikoloz Doborjginidze, bagian dari tim pengembang varietas anggur khusus Mars kepada AFP.

Mengutip Channel News Asia pada Selasa (9/4/2019), Georgia memang mengklaim negaranya sebagai pembuat anggur pertama, yakni selama 8.000 tahun. Hal itu didasarkan dengan temuan jejak residu anggur di kapal-kapal tanah liat kuno oleh para arkeolog.

Adapun proyek menanam anggur di Mars itu disebut IX Milenium, berkaitan dengan rencana besar NASA dengan tajuk kehidupan manusia yang berkelanjutan di Planet Merah.

IX Millennium dikelola oleh konsorsium yang didirikan oleh Badan Penelitian Antariksa Georgia, Universitas Bisnis dan Teknologi Tbilisi, Museum Nasional, dan sebuah perusahaan bernama Space Farms.

2 dari 3 halaman

Bukan Dongeng

Meski terdengar seperti hal-hal fiksi, gagasan tentang penanaman anggur di planet keempat dari Matahari itu telah mendekati kenyataan.

Seorang astrobiolog bernama Marika Tarasashvili, sedang mengembangkan bakteri yang mampu menyuburkan tanah Mars.

Saat ini, Tarasashvili dan para peneliti lain sedikit berhasil. Ia telah memiliki tanah tiruan seperti yang berada di Mars dalam sebuah botol di laboratoriumnya yang sempit di Ibu Kota Tbilisi.

Selama beberapa waktu terakhir, para ilmuwan telah mengumpulkan bakteri dari berbagai penjuru Georgia dengan cuaca yang ekstrem. Hal itu akan mempermudah mendapatkan bakteri paling efektif yang mampu mengubah permukaan Mars.

Selain mengembangkan bakteri, Space Farms saat ini juga sedang membangun laboratorium pertanian vertikal, yang disebut sebagai "teknologi ideal untuk pertanian Mars di masa depan".

Selanjutnya, mereka akan menguji varietas anggur Georgia yang paling sesuai dengan kondisi di Planey Merah.

Mereka berharap koloni Mars di masa yang akan datang dapat diiringi dengan bercocok tanam buah anggur sendiri.

3 dari 3 halaman

Varietas Anggur Paling Tepat

Tarasashvili dan rekan-rekannya juga menguji kulit 525 varietas anggur asli Georgia. Mereka hendak menentukan jenis buah yang paling tahan terhadap radiasi ultra-violet tingkat tinggi yang menghantam permukaan Mars.

Hasil awal menunjukkan bahwa anggur Rkatsiteli berkulit pucat paling tahan terhadao sinar ultraviolet. Varietas itu sangat populer yang menghasilkan anggur putih dengan rasa apel hijau yang gurih.

Ternyata penelitian itu tidak hanya berguna bagi pengembangan pertanian anggur di Mars, namun juga menghadapi permasalahan dunia terkini.

"Di samping mimpi Mars, eksperimen kami menyediakan informasi yang vital karena umat manusia menghadapi banyak tantangan lingkungan," kata Enukidze.

"Kami akan dapat mengidentifikasi dan membiakkan tanaman pangan yang tahan terhadap masalah yang disebabkan oleh perubahan iklim global."