Liputan6.com, Panama: Kepolisian Panama City, Kuba, Amerika Selatan, telah menahan empat warga yang diduga akan melakukan pembunuhan terhadap Presiden Kuba Fidel Castro. Rencana pembunuhan itu rupanya lantaran tuduhan Fidel Castro sendiri terhadap seterunya yang juga ingin membunuh dia saat menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Amerika-Spanyol di Panama, Amerika Selatan, baru-baru ini.
Menurut pemimpin yang telah menguasai Kuba selama 41 tahun itu, Jumat (17/11) kemarin, Agen Rahasia Kuba telah menyingkap rencana pembunuhan terhadap dirinya. Castro juga menuduh, rencana tersebut didalangi oleh pelarian Kuba, Luis Posada Carriles, yang mendapat dukungan persenjataan dan bahan peledak dari sebuah Yayasan Kuba-Amerika yang berbasis di Amerika.
Tak berapa lama setelah menerima keluhan Castro, polisi Panama pun segera menahan Carriles dan tiga temannya. Mereka ditangkap di Hotel Los Corales, El Cangrejo, Panama, tak jauh dari tempat pemimpin Cuba itu menginap.
Sementara itu, Castro dan Presiden Venezuela Hugo Chaves tak menghadiri makan malam kenegaraan yang diselenggarakan Presiden Panama Mireya Moscoso. Buntut dari peristiwa tersebut, pemerintah Panama menawarkan kerjasama dan menjanjikan pengamanan penuh kepada Castro selama berada di negara itu.(ICH/Rka)
Menurut pemimpin yang telah menguasai Kuba selama 41 tahun itu, Jumat (17/11) kemarin, Agen Rahasia Kuba telah menyingkap rencana pembunuhan terhadap dirinya. Castro juga menuduh, rencana tersebut didalangi oleh pelarian Kuba, Luis Posada Carriles, yang mendapat dukungan persenjataan dan bahan peledak dari sebuah Yayasan Kuba-Amerika yang berbasis di Amerika.
Tak berapa lama setelah menerima keluhan Castro, polisi Panama pun segera menahan Carriles dan tiga temannya. Mereka ditangkap di Hotel Los Corales, El Cangrejo, Panama, tak jauh dari tempat pemimpin Cuba itu menginap.
Sementara itu, Castro dan Presiden Venezuela Hugo Chaves tak menghadiri makan malam kenegaraan yang diselenggarakan Presiden Panama Mireya Moscoso. Buntut dari peristiwa tersebut, pemerintah Panama menawarkan kerjasama dan menjanjikan pengamanan penuh kepada Castro selama berada di negara itu.(ICH/Rka)