Sukses

Penangkapan Bos WikiLeaks Tuai Pujian Kongres AS

Bos WikiLeaks Julian Assange ditangkap setelah Ekuador mengakhiri suaka selama tujuh tahun di Kedutaan Besar Ekuador di London.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Sejumlah anggota Kongres hari Kamis 11 April 2019 memuji penangkapan pendiri WikiLeaks, Julian Assange, di Inggris, dan mendesak agar diekstradisi secepatnya ke Amerika untuk menghadapi sejumlah dakwaan.

"Sudah saatnya. Saya senang akhirnya ia akan dibawa ke pengadilan," ujar senator faksi Republik dari negara bagian Texas John Cornyn kepada VOA yang dikutip Jumat (12/4/2019).

“Terima kasih Tuhan,” ujar senator faksi Demokrat dari negara bagian West Virginia Joe Machin. “Ini diperlukan, sangat dibutuhkan. Saya berterima kasih pada teman-teman kita di Inggris.”

Assange ditangkap setelah Ekuador mengakhiri suaka selama tujuh tahun di Kedutaan Besar Ekuador di London. Di Amerika, Assange dituduh ikut serta dalam konspirasi peretasan komputer yang mengarah pada sejumlah besar informasi rahasia yang diungkapkan di WikiLeaks.

Situs WikiLeaks itu juga mempublikasikan sejumlah besar email yang diretas dari tim kampanye calon presiden Partai Demokrat tahun 2016, Hillary Clinton, fakta yang digarisbawahi oleh senator faksi Demokrat Richard Blumenthal dari negara bagian Connecticut.

"Ia seharusnya diekstradisi dan diadili di sini,” ujar Blumenthal. "Ia harus diadili atas perannya dalam campur tangan Rusia pada pemilu kita, dan semakin cepat semakin baik."

 

2 dari 3 halaman

Pembatasan Ruang Lingkup Tuduhan

Sejauh ini Departemen Kehakiman Amerika telah membatasi ruang lingkup tuduhan terhadap Assange pada kepemilikan informasi sensitif secara ilegal. Eksekutif WikiLeaks yang lahir di Australia itu telah menggambarkan dirinya sebagai “whistleblower,” yang ditolak oleh anggota Kongres dari kedua faksi.

Sementara itu, mantan presiden Ekuador Rafael Correa menuduh pemimpin saat ini, yaitu Presiden Lenin Moreno, telah membalas dendam terhadap Julian Assange atas publikasi dokumen-dokumen yang menuduh keterlibatan Moreno dalam korupsi.

Correa, yang memimpin negara di Amerika Latin itu ketika Assange mendapat suaka politik di Kedutaan Ekuador di London, Kamis 11 April  mengatakan keputusan untuk mencabut suaka bagi Assange sebagai ‘’keputusan pengecut.’’

Dalam serangkaian pernyataan di Twitter, Correa mengecam Moreno karena mengijinkan otorita Inggris menangkap Assange; dan mengaitkannya dengan pengungkapan rekening bank luar negeri yang diduga terkait dengan keluarga dan teman-teman Moreno oleh WikiLeaks.

Correa mengatakan keputusan itu ‘’tidak akan pernah dilupakan oleh seluruh umat manusia."

3 dari 3 halaman

Julian Assange Ditangkap Polisi Inggris

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, ditangkap pihak berwenang Inggris di Kedutaan Besar Ekuador di London pada Kamis, 11 April 2019.

Ia sebelumnya diberi status suaka oleh Ekuador pada 2012. Saat ditangkap, Assange sedang dalam status bebas dengan jaminan di Inggris, dan di saat yang sama ia menghadapi tuduhan melakukan serangan seksual di Swedia.

Menyusul keputusan pemerintah Ekuador untuk membatalkan status suaka Assange, polisi Inggris diperbolehkan Dubes Ekuador untuk memasuki kedutaannya - mengingat sebetulnya, kedutaan besar tidak berada di bawah yurisdiksi negara penerima.

Segera setelah mendapatkan izin Ekuador, kepolisian Inggris menangkap pendiri WikiLeakstersebut, demikian laporan media lokal sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia pada hari Kamis.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Sajid Javid telah mengonfirmasi penangkapan Assange tersebut secara tertulis kepada media.

Javid menegaskan bahwa pendiri WikiLeaks akan menghadapi proses hukum di Inggris. Ia juga mengucapkan terimakasih atas kerjasama Ekuador dan profesionalisme pihak kepolisian negaranya.  

Video Terkini