Liputan6.com, Jakarta - Taman Nasional Yellowstone mungkin memiliki pemandangan memukau yang mengesankan bagi orang-orang di Bumi, tetapi bagi astronaut, itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan lokasi yang aneh di Tata Surya.
Great Red Spot atau Bintik Merah Besar yang ada di Jupiter adalah badai kolosal yang lebih besar dari ukuran Bumi. Ada lagi tentang temperatur permukaan Venus yang cukup panas untuk melelehkan timbal.
Baca Juga
Gunung terbesar di planet mana pun di Tata Surya kita, Mars 'Olympus Mons, tiga kali lebih tinggi dari Gunung Everest.
Advertisement
Keajaiban Tata Surya kita seolah tak ada habisnya. Berikut 5 tempat di lingkungan kosmik yang dianggap paling menarik di jagat raya, dikutip dari Live Science, Jumat (12/4/2019).
1. Merkurius
Berada dekat dengan matahari yang terik membuat orang menduga bahwa tidak akan ada es di Merkurius. Tetapi ketika planet kecil ini berputar di samping bintang induknya yang berapi-api, beberapa kawah di kutub secara permanen tersembunyi dalam bayang-bayang.
Dengan suhu sekitar minus 280 derajat Fahrenheit (minus 173 derajat Celcius), ice traps atau "perangkap es" ini adalah tempat yang sempurna untuk menumpuk es air selama ribuan tahun.
Secara keseluruhan, kawah es tersebut bisa menampung lebih banyak air daripada endapan serupa di Bulan, kata Sean Solomon, direktur departemen magnet terestrial di Carnegie Institution of Washington.
Advertisement
2. Venus
Tampak kering dan sangat panas, Venus terlihat tidak mengandung oasis. Namun, 30 mil (48 kilometer) di atas permukaan infernal, ada lapisan awan dengan kondisi yang benar-benar menyenangkan jika diamati.
Suhu dan tekanan di planet itu tidak jauh berbeda dari yang ditemukan di permukaan Bumi. Sinar matahari yang cukup dan bahan kimia yang kompleks, dapat memberikan kekuatan pada organisme kemosintetik. Di sana juga ada cukup banyak asam sulfat.Â
3. Iapetus
Bulan terbesar ketiga Saturnus, Iapetus, dianggap sebagai sebuah keajaiban. Ini berbentuk seperti kenari, dengan garis khatulistiwa yang menggelembung dan permukaan hitam-putih yang aneh. Mirip yin dan yang.
Satu belahan satelit berwarna hitam batubara, sedangkan sisi lainnya jauh lebih terang. Barisan pegunungan yang menyembul mengelilingi ekuatornya, berisi beberapa puncak tertinggi di Tata Surya.
Sejauh ini, belum ada yang bisa menjelaskan penampilan dua sisi Iapetus. Beberapa astronom berpendapat bahwa sisi keruh bisa saja diciptakan oleh partikel-partikel yang berasal dari Bulan-Bulan milik Saturnus lainnya, Phoebe, atau mungkin oleh letusan hidrokarbon dari gunung berapi es.
Bahkan ada teori konspirasi yang menyebut bahwa Iapetus bukanlah satelit alami Saturnus, melainkan sesuatu yang dibangun atau dimodifikasi oleh peradaban alien.
Advertisement
4. Miranda
Bulan terbesar Uranus yang terbentuk dari es, Miranda, permukaannya bergerigi dan penuh dengan ngarai, retakan bertingkat, dan sebuah tebing yang tingginya mencapai sekitar 12,4 mil (20 km) ke bawah --tebing paling dikenal di Tata Surya.
Bekas retakan geologis Miranda mungkin disebabkan oleh es yang mengalir dari bagian dalam Bulan yang, pada titik tertentu, didorong ke permukaan.
Sebuah teori yang bahkan lebih liar mengusulkan bahwa Bulan itu hancur beberapa kali dan menyatu kembali, menciptakan fitur-fiturnya yang sangat tidak merata.
5. Triton dan Proteus
Triton adalah Bulan terbesar Neptunus yang berwarna kebiruan, dan satu-satunya yang berbentuk bundar. Bulan ini adalah objek yang paling sering dimasukkan ke dalam daftar tempat para peneliti mengirim pesawat ruang angkasa, karena ia menampilkan begitu banyak fitur aneh.
Triton berada pada orbit "retrograde", yakni berputar ke arah yang berlawanan dari Neptunus dan Bulan-Bulan lainnya. Di permukaannya muncul gunung es, menjadikannya sebagai salah satu objek terjauh di Tata Surya yang diketahui memiliki geofisika aktif.
Saudara dari Triton, Bulan terbesar kedua di Neptunus, Proteus, juga dianggap sangat tidak biasa. Alih-alih berbentuk bulat, Bulan ini justru berbentuk seperti apa yang oleh para ahli matematika disebut "polyhedron" atau tidak teratur (objek padat dengan banyak permukaan bidang), dan apa yang disebut oleh kutu buku "Dungeons and Dragons", dadu bersisi 20 titik.
Permukaan Proteus berwarna kemerah-mudaan, mungkin akibat senyawa organik kompleks seperti hidrokarbon.
Advertisement