Sukses

Meriahnya Pilpres 2019 RI di Hungaria, Petugas Pakai Baju Tradisional

Pemilu 2019 Ri di Hongaria dimeriahkan dengan kehadiran para petugas yang mengenakan baju tradisional Indonesia.

Liputan6.com, Budapest - Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 Indonesia sudah digelar di Budapest, Hungaria pada Sabtu 13 April 2019. Para warga negara Indonesia (WNI) di sana telah menggunakan hak pilihnya.

Perayaan pesta demokrasi itu dimeriahkan dengan petugas Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Budapest yang memakai baju-baju tradisional daerah di Indonesia.

Para warga Indonesia di Budapest pun melaksanakan pemilu dengan lancar, tertib dan damai, demikian seperti disampaikan dalam keterangan dari KBRI Budapest yang dikutip dari Antara.

Di TPS 001 Budapest, seluruh petugas Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan KPPSLN mengenakan pakaian tradisional untuk menyelami makna Bhinneka Tunggal Ika, yakni walaupun berbeda-beda tetap satu jua.

Pemilu yang diselenggarakan di Budapest pada Sabtu, 13 April 2019 dari pukul 08.00 pagi hingga 18.00 sore waktu setempat (beda waktu 5 jam lebih lambat dari WIB) sangat ditunggu-tunggu oleh WNI di Hungaria.

Hal itu terbukti dengan sisa surat suara di tempat pemungutan suara (TPS) yang tidak sampai 25 persen, walaupun waktu pemilu masih kurang lebih empat jam lagi.

Dubes RI untuk Hungaria Dimas Wahab beserta keluarga ikut memilih di TPS 001 KBRI Hongaria sekitar pukul 10.00 (waktu setempat), sementara sejumlah WNI sudah mulai memilih sejak pukul 08.00 pagi.

Para pemilih yang hadir di TPS 001 Budapest juga dihibur oleh Paduan Suara Libels (SMA Lima Belas Surabaya) yang kebetulan sedang berkompetisi di Budapest.

2 dari 3 halaman

Antusias Nyoblos Pilpres 2019 di KBRI Kairo Mesir

Sabtu 13 April 2019, ribuan masyarakat Indonesia di Mesir juga berbondong-bondong berkumpul di halaman kantor KBRI Kairo untuk menggunakan hak suara mereka pada Pilpres 2019. Mereka hendak memilih Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II.

Dari total 7.671 calon pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Mesir, 7.411 pemilih terdaftar melakukan pencoblosan pada 15 TPS di KBRI Kairo. Pemilih lainnya melakukan pencoblosan melalui Kotak Suara Keliling dan melalui Pos.

Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Mesir menargetkan partisipasi pada pemilu kali ini di atas 75 %.

Sejak pagi hari, seluruh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) telah terlihat siap menyambut kedatangan pemilih. Sesuai jadwal yang ditetapkan PPLN, Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibuka mulai pukul 08.00 sampai dengan 18.00.

Dubes RI untuk Mesir, Helmy Fauzy menilai suasana pencoblosan yang cukup meriah menunjukkan antusiasme masyarakat Indonesia di Mesir.

"KBRI Kairo senantiasa berusaha menghadirkan suasana damai dan gembira dalam pesta demokrasi ini. Saya berharap sampai dengan penutupan jam 18.00 sore proses pencoblosan dapat berjalan dengan aman dan lancar," ujar Dubes Helmy dalam keterangan tertulisnya yang Liputan6.com terima Sabtu (13/4/2019).  

3 dari 3 halaman

Nasi Kuning Hingga Menu Ramesan Meriahkan Pilpres 2019 RI di Swedia

Kegiatan pemungutan suara di Wisma Duta RI di Stockholm juga berlangsung pada 13 April sejak jam 08.00 pagi hingga jam 18.00 sore. Sebelum kegiatan pemungutan suara ini berlangsung, PPLN dan KPPSLN yang bertugas telah berkumpul sejak jam 05.30 pagi untuk persiapan akhir dan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Dubes RI untuk Swedia dan Latvia, Bapak Bagas Hapsoro.

"Alhamdulilah semua persiapan pemungutan suara telah sepenuhnya siap, dan Insya Allah kegiatan pemungutan suara hari ini berjalan lancar dan sukses," ujar Dubes Bagas seraya menunjukkan jari kelingking yang telah terkena tinta, tanda telah mencoblos.

Sebagian WNI yang hadir berasal dari kalangan mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Swedia. Kalangan "milenial" tersebut tiba berbondong-bondong dan dengan ceria menunggu antrean untuk melakukan pemungutan suara.

"Seneng banget, ini pengalaman pertamaku nyoblos Pemilu Legislatif dan Presiden," ujar Anisha Kristina.

Dengan jumlah total lebih dari 30 juta pemilih yang berada di umur 17 sampai 35 tahun, Pemilu kali ini mengakomodir paling banyak pemilih "milenial" ketimbang Pemilu sebelumnya.

PPLN di Stockholm beserta KBRI Stockholm mengakomodasi lebih dari 1.000 pemilih di wilayah akreditasi KBRI Stockholm, yaitu Swedia dan Latvia. Dari jumlah itu, 905 pemilih memutuskan untuk memilih melalui pos, sedangkan 260 pemilih memilih metode TPS.

"Kami harus tetap mengantisipasi kehadiran WNI yang masuk dalam kategori Daftar Pemilih Tambahan dan Daftar Pemilih Khusus, namun Insya Allah semua telah diperhitungkan dengan baik," tutur Monica Utari Mariana, Ketua PPLN di Stockholm.

Di Swedia sendiri, pemilih yang berdomisili di Kota Stockholm dan Uppsala kebanyakan memilih untuk menggunakan metode TPS, sedangkan yang berdomisili di kota besar lain di Swedia, seperti Gothenburg dan Malmo, kebanyakan memilih melalui pos.

Dalam kegiatan pemungutan suara di Stockholm tersebut, para pemilih diberikan fasilitas penjemputan dari stasiun Metro terdekat, yaitu Ropsten. Hal ini untuk mengakomodasi pemilih yang tiba dari tempat tinggal yang jauh dari Wisma Duta RI.

Selain itu, disediakan konsumsi yang merupakan masakan tradisional Indonesia, seperti nasi kuning dan ramesan.

Selain di Swedia, terdapat sejumlah PPLN dan Perwakilan RI di negara lain yang melakukan kegiatan pemungutan suara di tanggal 13 April 2019, antara lain Abuja, Canberra, dan New York. Adapun kegiatan pemungutan suara di Luar Negeri tersebar di beberapa tanggal yaitu 8-14 April 2019.

Walaupun demikian, proses penghitungan suara tetap dilakukan serentak pada tanggal 17 April 2019.