Liputan6.com, Beijing - Kapal perang dari sejumlah negara, termasuk India dan Australia tiba di kota pelabuhan China timur Qingdao pada Minggu, 21 April 2019. Mereka hendak melaksanakan parade angkatan laut.
Parade itu diselenggarakan menyusul hari jadi ke-70 tahun angkatan laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang jatuh pada Selasa, 16 April 2019. Dalam kesempatan itu, Beijing mengundang belasan negara untuk memamerkan kapal perang masing-masing mengutip The Straits Times, Minggu (21/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Negeri Tirai Bambu sendiri akan memamerkan kapal selam nuklir, kapal perusak, serta sejumlah kapal perang yang lain.
Menariknya, acara tersebut menjadi ajang pertemuan China dengan India, yang telah berselisih dalam sejumlah kasus. Misalnya masalah perbatasan darat dan diketahuinya dukungan Beijing untuk Pakistan --rival geo-politik New Delhi.
New Delhi dalam kesempatan ini akan melakukan demonstrasi angkatan laut, dengan kapal perusak berpeluru-kendali rudal "INS Kolkata" dan kapal pasokan.
"Kami membawa salah satu kapal terbaik yang telah kami buat. Ini adalah kebanggaan bangsa dan angkatan laut, dan kami sangat senang berada di sini," kata Kapten India Aditya Hara.
Untuk mencapai Qingdao, pasukan India telah berlaya melalui Selat Taiwan. Sebuah jalur sensitif yang memisahkan kedaulatan Chinadengan Taiwan.
"Kami sangat senang telah difasilitasi oleh Angkatan Laut PLA dan mereka memastikan bahwa kami melalui jalur yang aman ke Qingdao," lanjut Kapten Hara.
Australia Tak Ingin Kalah
Sementara itu, Negeri Kanguru yang berstatus sebagai sekutu dekat AS mengirim fregat rudal berpemandu "HMAS Melbourne" ke Qingdao.
Pameran kapal perang itu tentu menjadi momentum besar Beijing - Canberra mengingat kedua negara telah berdebat tentang kecurigaan Australia terhadap campur tangan China dalam politik negara itu dan larangan Australia atas Teknologi Huawei dari China yang memasok peralatan untuk jaringan broadband 5G yang direncanakan.
Jepang juga tak ingin ketinggalan. Negeri Sakura itu mengirim kapal perusak ke Qingdao.
Sebagaimana diketahui hubungan China-Jepang telah diwarnai berbagai konflik. Misalnya adalah sengketa teritorial yang telah berlangsung sejak lama di Laut china Timur serta kecurigaan Beijing terhadap kebangkitan militer tokyo di bawah kepemimpinan PM Shinzo Abe.
Tentu ajang itu menjadi platform bagi keduanya untuk untuk sedikit menurunkan tensi. Khususnya, pasca-kunjungan Abe ke Beijing pada Oktober lalu. Saat itu kedua negara berjanji untuk menjalin hubungan lebih dekat dan menandatangani berbagai perjanjian termasuk pakta pertukaran mata uang US $ 30 miliar (S $ 40 miliar).
Advertisement
Negara Lain yang Berpartisipasi
Selain Jepang, Australia, dan India; beberapa negara lain juga berturut serta. Di antara mereka adalah Rusia, teman dekat China, serta tiga negara yang bersaing dengan Beijing di Laut Tiongkok Selatan: Vietnam, Malaysia, dan Filipina.
Sedangkan Pakistan, sekutu China yang sangat dekat justru tidak termasuk dalam daftar negara yang mengirimkan kapal perang dalam pawai.