Liputan6.com, Pretoria - Lebih dari 70 orang tewas di Afrika Selatan setelah guyuran hujan deras di sepanjang pantai timur negara itu, kata otoritas setempat pada Kamsi 25 April.
Meski begitu, jumlah penemuan jasad kemungkinan bertambah, mengingat proses evakuasi masih terus berlangsung hingga saat ini, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Jumat (26/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Provinsi KwaZulu-Natal --tempat sebagian besar korban tewas berasal-- diguyur hujan sangat lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Hujan lebat tersebut, menurut otoritas setempat, rutin terjadi berkala setiap tahunnya, namun tidak pernah sebesar yang terakhir ini, di mana membunuh begitu banyak orang dalam waktu singkat.
Beberapa daerah yang paling parah terkena dampak tanah longsor adalah permukiman kumuh di KwaZulu-Natal, di mana orang tinggal di rumah-rumah papan tanpa fondasi dan sistem drainase yang tepat.
Enam puluh tujuh orang diaporkan tewas di KwaZulu-Natal, dan enam lainnya di provinsi Eastern Cape, kata pihak berwenang.
"Saya tidak ingat (korban jiwa) sebesar itu dalam sejarah," kata Lennox Mabaso, juru bicara departemen tata kelola koperasi KwaZulu-Natal.
Â
Â
Hujan Deras Berdampak ke Banyak Wilayah
Penduduk setempat menceritakan pada hari Rabu, bagaimana air banjir dan tanah longsor menerjang rumah-rumah, di mana banyak orang masih bertahan di dalamnya.
Bencana tersebut juga menghancurkan jalan dan infrastruktur lainnya di Provinsi KwaZulu-Natal.
Hujan deras juga membawa banyak bongkahan batu dari perbukitan, yang turun berserakan di jalan-jalan di kawasan itu.
Banyak mobil, atap seng, dan puing-puing lainnya turut tersapu ke parit berlumpur ketika topan mengamuk.
Di tempat lain, sebagian warga menguburkan jenazah korban tanah longsor di area berlumpur dengan tanda salib kayu sederhana.
Proses evakuasi masih terus berlangsung dengan kemungkinan korban jatuh lebih banyak.
Advertisement
Disebabkan Curah Hujan 100 Milimeter
Tanah longsor tersebut disebabkan oleh curah hujan lebihd ari 100 milimeter antara Senin pagi hingga Selasa di kawasan pedalaman Afrika Selatan, kata Vanetia Phakula, ahli meteorologi senior di Layanan Cuaca negara itu.
Phakula mengatakan angka kematian yang tinggi bisa dijelaskan sebagai akibat banjir dan tanah longsor di daerah yang lebih padat penduduknya. "Karenanya korban tewas muncul sebanyak ini," katanya.
Sementara itu, hujan diperkirakan terus melanda hingga akhir pekan, meski tidak dalam intensitas sederas awal pekan ini.