Sukses

Peringati Hari Buruh, Filipina Gelar Pameran 204 Ribu Lapangan Kerja

Filipina memperingati hari buruh dengan menggelar karavan berupa pameran yang menawarkan banyak lapangan kerja.

Liputan6.com, Manila - Filipina memperingati hari buruh dengan cara tak biasa. Sebuah karavan yang menawarkan sebanyak 204.000 lapangan kerja digelar di Manila.

Karavan hari buruh itu dilaksanakan pada 1 Mei 2019, diselenggarakan oleh pemerintah melalui Departemen Ketenagakerjaan, mengutip ABS-CBN News pada Selasa (30/4/2019).

Hampir 18.000 dari total lowongan yang disediakan dalam peringatan hari buruh tersebut adalah untuk posisi pegawai pemerintah, menurut Departemen Ketenagakerjaan pada Selasa, 30 April 2019. Di antara jumlah tersebut adalah posisi di Kepolisian Nasional Filipina, Biro Perlindungan Kebakaran, Biro Pendapatan Internal dan Angkatan Bersenjata Filipina.

Lapangan kerja yang lain yang ditawarkan adalah sebagai perwakilan layanan pelanggan, operator mesin, kasir, agen ritel, akuntan, kru layanan, staf utilitas, dan lowongan di sektor konstruksi.

2 dari 3 halaman

Lowongan Luar Negeri

Tidak hanya lapangan kerja dalam negeri, lowongan yang diperebutkan juga termasuk pekerjaan di luar Filipina.

Penempatan luar negeri termasuk sebagai pekerja pabrik, perawat, operator mesin, tukang las, pekerja rumah tangga, pelayan, tukang roti, dan guru bahasa Inggris untuk Thailand, kata departemen tersebut.

"Kami berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang telah menyediakan banyak peluang bagi para tenaga kerja kami di Hari Buruh. Kami juga mengharapkan agen-agen pemerintah lain yang membutuhkan tenaga kerja untuk bergabung dengan kami," kata Sekretaris Perburuhan Silvestre Bello.

3 dari 3 halaman

Hari Buruh di Malaysia

Sementara itu, para tenaga kerja dan masyarakat sipil di Malaysia melakukan aksi damai dalam peringatan Hari Buruh, 1 Mei 2019. Mereka menyerukan peningkatan gaji dan berakhirnya diskriminasi, mengutip laman Malay Mail.

Tuntutan pada Hari Buruh 2019 tersebut didasarkan pada laporan Bank Negara Malaysia baru-baru ini yang memperlihatkan ketidakseimbangan, antara tingkat upah dan produktivitas pekerja.

Laporan itu juga menyarankan gaji minimum sebesar 2.700 ringgit Malaysia (sekira Rp9.307.575) untuk pekerja biasa yang berada di pusat-pusat kota. Untuk diketahui, upah minimum saat ini adalah 1.100 ringgit Malaysia (sekira Rp 3.791.975).

"Setiap tahun kami memiliki tema yang berbeda dan tahun ini sangat penting untuk mengedepankan (hak) pekerja," kata Nik Aziz Afiq Abdul, salah satu peserta demonstrasi Hari Buruh 2019 yang juga merupakan mantan kandidat anggota dewan dari Parti Sosialis Malaysia.