Sukses

Ratusan Roket Diluncurkan dalam Aksi Saling Serang Antara Gaza dan Israel

Militer Israel mengklaim bahwa gerilyawan di Jalur Gaza telah menembakan lebih dari 400 roket ke wilayahnya sejak akhir pekan ini.

Liputan6.com, Gaza - Militer Israel mengklaim bahwa gerilyawan di Jalur Gaza telah menembakan lebih dari 400 roket ke wilayahnya sejak akhir pekan ini.

Sementara itu, serangan balasan Israel ke 100 sasaran di wilayah enklave Palestina telah menewaskan 10 orang, termasuk seorang ibu dan bayinya yang berusia 14 bulan.

Saluran berita Israel mengklaim, di antara 10 orang yang tewas, enam di antaranya adalah "militan Hamas dan kelompok pendukungnya." Kementerian Kesehatan Gaza belum merespons klaim tersebut.

Sementara itu, seorang warga Israel, pria bernama Moshe Agadi (58) tewas akibat serangan roket dari Gaza yang menghantam Ashkelon, kata Presiden Reuven Rivlin.

Israel mengatakan tengah mengantisipasi serangan lanjutan dari Gaza, dan mengirim pasukan ke wilayah perbatasan.

Sementara itu, kelompok gerilyawan Gaza mengatakan akan meningkatkan intensitas serangan dengan mengirim roket ke jarak yang lebih jauh di dalam wilayah Israel.

"Menyikapi langkah Israel yang menembakkan artileri udara ke rumah-rumah, kelompok perlawanan Palestina akan bereaksi dengan cara-cara yang tak terduga," menambahkan bahwa mereka akan mengubah rentang jarak serangan menjadi 40 km ke dalam wilayah Negeri Bintang David.

2 dari 3 halaman

Gelombang Saling Serang Terbaru

Serangan roket balasan Israel dimulai pukul 10:00 (07:00 GMT) pada Sabtu 4 Mei 2019- dan masih berlanjut sekitar 12 jam kemudian, kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF), seperti dikutip dari BBC.

Beberapa rumah di bagian Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza telah dihantam roket. Banyak warga bergegas ke tempat perlindungan.

Yang terluka termasuk dua pria di Ashkelon, 10 km utara Gaza, dan seorang wanita tua di Kiryat Gat, timur jauh Gaza.

Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel menembak jatuh puluhan roket, kata Israeli Defence Forces (IDF).

Sebagai tanggapan IDF mengatakan telah melancarkan serangan udara dan artileri terhadap 120 fasilitas di Gaza milik Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, dan terhadap kelompok-kelompok gerilyawan pro-Hamas, Islamic Jihad. Israel menyalahkan dua kelompok itu untuk serangan Sabtu.

Para pejabat Palestina mengatakan, seorang pria berusia 22 tahun tewas. Kantor berita Reuters, mengutip satu kelompok kecil pro-Hamas, mengatakan bahwa korban adalah salah satu anggota mereka.

Kematian lainnya termasuk kematian seorang perempuan berusia 37 tahun dan putrinya yang berusia 14 bulan yang tewas dalam serangan udara di timur Jalur Gaza, menurut pejabat Palestina.

Beberapa warga Gaza terluka.

Namun, Israel mempertanyakan apakah serangan udara telah membunuh ibu dan bayinya.

"Menurut indikasi, bayi dan ibunya meninggal sebagai akibat dari kegiatan teroris penyabot dari Palestina dan bukan sebagai akibat dari serangan Israel," kata pejabat IDF, Avichay Adraee, tanpa memberi rincian lebih lanjut.

3 dari 3 halaman

Turki Mengecam Israel

Kantor berita Turki di Jalur Gaza dihantam oleh roket Israel pada Sabtu malam, 4 Mei 2019, waktu lokal. Peristiwa itu terjadi di tengah gejolak balas-membalas ratusan serangan roket antara Gaza dengan Israel sepanjang akhir pekan ini.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengutuk keras aksi Israel.

"Kami mengutuk keras serangan Israel terhadap kantor Anadolu Agency di Gaza," kata Erdogan di Twitter, seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (5/5/2019).

"Turki dan Anadolu Agency akan terus memberitakan kepada dunia tentang terorisme dan kekejaman Israel di Gaza dan bagian lain Palestina meskipun ada serangan semacam itu," tulisnya.

Menlu Cavusoglu menambahkan: "Penargetan kantor @AnadoluAgency #Gaza adalah contoh baru dari agresi Israel yang tidak terkendali."

"Kekerasan Israel terhadap orang tak bersalah tanpa perbedaan adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Mereka yang mendorong Israel juga bersalah. Akan terus membela perjuangan #Palestinian (red: orang Palestina), bahkan jika sendirian," katanya.

Pesawat Israel memberikan lima tembakan peringatan sebelum menghantam bangunan di Gaza tersebut dengan roket utama, Anadolu melaporkan.

Staf dievakuasi tak lama setelah ada tembakan peringatan dan menyatakan bahwa tidak ada korban akibat serangan itu.

Bangunan itu roboh setelah dihantam roket Israel.

Pihak Israeli Defence Force (IDF) berdalih bahwa bangunan di Gaza tersebut digunakan oleh gugus tugas gerilyawan Hamas dan sebagai kantor untuk anggota senior kelompok gerilyawan pro-Hamas, Islamic Jihad.