Sukses

Kepolisian Sri Lanka: Seluruh Tersangka Teror Bom Telah Ditangkap

Kepala kepolisian Si Lanka mengatakan bahwa seluruh tersangka teror bom telah ditangkap.

Liputan6.com, Kolombo - Kepala kepolisian Sri Lanka, Chandana Wickramaratne mengatakan semua tersangka yang terkait langsung dengan serangan bom Minggu Paskah telah ditangkap. Dalam pernyataan pada Selasa 7 Mei 2019 itu, Wickramaratne menambahkan bahwa mereka yang tidak berhasil diamankan telah terbunuh.

Juru bicara kepolisian Sri Lanka Ruwan Gunasekera mengatakan pada Senin, 6 Mei 2019 bahwa jumlah tahanan sekitar 73 orang. Sembilan di antaranya adalah wanita sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Selasa (7/5/2019).

 

Adapun menurut Wickramaratne, pasukan keamanan juga telah menyita bahan pembuat bom yang dimaksudkan para militan akan digunakan di masa depan.

"Dua ahli bom kelompok militan itu telah terbunuh. Kami telah menyita bahan peledak yang mereka simpan untuk serangan di masa depan," kata Wickramaratne dalam pernyataan audio yang diedarkan oleh Kementerian Pertahanan.

Hingga saat ini pemerintah Sri Lanka masih meyakini bahwa kelompok militan lokal berada di balik serangan. Mereka adalah National Towheed Jamaath (NTJ) dan Jamathei Millathu Ibrahim (JMI). Sementara itu, ISIS telah mengklaim bertanggung jawab.

Wickramaratne yang ditunjuk sebagai kepala kepolisian pada pekan lalu juga menjelaskan bahwa kehidupan masyarakat berangsur normal. Jam malam saat ini telah dicabut.

2 dari 3 halaman

Konflik Antar Warga

Polisi mengatakan bahwa sempat terjadi konflik antar sesama warga masyarakat. Belasan tempat bisnis yang dimiliki oleh muslim, rumah, dan kendaraan di Kota Negombo rusak parah. Hal itu sebagai dampak dari bentrokan pada Minggu malam, 5 Mei 2019.

Gereja Katholik memohon ketenangan warga dan mengimbau agar umat Kristen tidak melakukan serangan.

Dalam insiden Minggu malam tersebut, polisi telah melakukan dua penangkapan dengan lebih banyak tersangka diidentifikasi melalui rekaman CCTV.

Saat ini, polisi melaporkan bahkan ketegangan antar-agama telah mereda.

3 dari 3 halaman

Sekolah Dibuka Kembali

Sementara itu, sekolah-sekolah di Sri Lanka telah diinstruksikan untuk kembali beroperasi seperti sedia kala mulai Senin, 6 Mei 2019. Institusi pendidikan menengah ke atas dibuka sejak kemarin, sedangkan tingkatan yang lebih rendah akan dimulai di kemudian hari tanpa penjelasan yang lebih rinci.

Meskipun sekolah telah dibuka kembali dengan dijaga ketat petugas keamanan, banyak orangtua masih cemas. Mereka menahan anak-anak untuk tetap berada di rumah, khawatir adanya serangan susulan. 

"Saya memutuskan untuk tidak mengirim putra saya ke sekolah hingga keadaan kembali normal," kata Sujeeva Dissanayake, salah seorang warga setempat. "Sampai kami yakin dengan situasi keamanan di luar, kami tidak akan mengirim anak ke sekolah."

Di sejumlah sekolah di Sri Lanka, ruang kelas hampir kosong. Sementara itu, sekolah swasta dan lembaga pendidikan Katolik tetap tutup.

Hal senada juga tampak di Royal College, sekolah negeri elite di Kolombo Sri Lanka. Area parkir yang biasa dipenuhi dengan mobil, praktis kosong.

Pejabat setempat mengatakan hanya sekitar 5 persen dari 6.000 siswa yang kembali belajar di sekolah pada Senin.